Vice Media yang berhasil menarik Disney dan Fox untuk berinvestasi di perusahaannya bersiap mengajukan kebangkrutan. Langkah ini akan dilakukan dalam tiga minggu mendatang.
Vice tengah mencari calon pembeli demi menghindari status bangkrut. Melansir dari New York Times, Selasa (2/5/2023), lebih dari lima perusahaan menyatakan minat untuk mengakuisisi Vice, menurut seseorang yang diberi pengarahan tentang diskusi tersebut.
Pengajuan kebangkrutan akan menjadi catatan suram bagi Vice. Pada 2017, setelah memperoleh pendanaan dari perusahaan ekuitas swasta TPG, valuasi Vice mencapai U$ 5,7 miliar. Tapi hari ini, menurut sebagian besar pihak, valuasinya hanya sebagian kecil dari itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika terjadi kebangkrutan maka pemegang utang terbesar Vice, Fortress Investment Group, bisa jadi mengendalikan perusahaan. Vice akan terus beroperasi secara normal dan menjalankan lelang untuk menjual perusahaan selama periode 45 hari, dengan Fortress di posisi terdepan sebagai pengakuisisi yang paling mungkin.
"Vice Media Group telah terlibat dalam evaluasi menyeluruh atas alternatif dan perencanaan strategis," kata Vice dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
"Perusahaan, dewan direksi, dan pemangku kepentingan terus fokus untuk menemukan jalur terbaik bagi perusahaan," lanjutnya.
Baca juga: Sepi Iklan, Vice Media Terancam Bangkrut |
Vice dimulai sebagai majalah punk di Montreal, Kanada lebih dari dua dekade lalu. Selama periode itu Vice berkembang menjadi perusahaan media global dengan studio film, biro iklan, pertunjukan mengkilap di HBO, dan lainnya.
Perusahaan telah mencoba selama bertahun-tahun untuk menghasilkan keuntungan, tetapi secara konsisten gagal melakukannya. Vice terus kehilangan uang dan berulang kali merumahkan karyawan.
Pekan lalu, Vice mengatakan kepada karyawan bahwa mereka akan menutup Vice World News, sebuah inisiatif pelaporan global yang mencakup konflik dunia dan pelanggaran hak asasi manusia. Penutupan operasi berita dunia merupakan pukulan bagi karyawan yang menganggap liputan agresif divisi tersebut sesuai dengan akar Vice dalam jurnalisme gonzo.
Di tengah upaya mencari pembeli dalam beberapa bulan terakhir, Vice telah melakukan pergantian jajaran kepemimpinannya. Nancy Dubuc, mantan kepala eksekutif perusahaan, keluar tahun ini setelah hampir lima tahun bekerja di perusahaan. Jesse Angelo, presiden berita global dan hiburan perusahaan juga keluar dari perusahaan.
Sebelumnya, perusahaan penyiaran dan media digital Amerika-Kanada, Vice Media Group, terancam bangkrut. Kondisi ini lantaran perusahaan sedang mengalami penurunan pendapatan, khususnya dari iklan.
Dilansir dari Reuters, Selasa (2/5/2023), menurut laporan New York Times pada Senin 1 Mei kemarin, Vice saat ini sudah bersiap untuk mengajukan kebangkrutan di tengah gejolak ekonomi yang terjadi.
Simak juga Video: Saham Tupperware Merosot Hingga 50%