Nahasnya Chelsea: Sudah Kalah Terus, Rugi Rp 2,21 Triliun Pula

Nahasnya Chelsea: Sudah Kalah Terus, Rugi Rp 2,21 Triliun Pula

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 03 Mei 2023 15:50 WIB
Arsenals Norwegian midfielder Martin Odegaard (R) watches the ball into the net as he scores the opening goal past Chelseas Spanish goalkeeper Kepa Arrizabalaga during the English Premier League football match between Arsenal and Chelsea at the Emirates Stadium, in London, on May 2, 2023. (Photo by Ben Stansall / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or live services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. /  (Photo by BEN STANSALL/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/BEN STANSALL
Jakarta -

Klub sepak bola Chelsea sedang menghadapi musim yang sangat berat. The Blues terus mengalami kekalahan hingga terancam degradasi di klasemen Liga Inggris pada musim ini.

Terakhir, klub sepakbola asal London itu digilas oleh Arsenal 1-3 pada lanjutan Premier League di Stadion Emirates, London, Selasa (2/5) malam waktu setempat. Akibatnya saat ini tim asuhan Frank Lampard itu ada di posisi ke-12 dengan 39 poin.

The Blues hanya unggul sembilan poin atas Nottingham Forest yang berada di posisi ke-18, yang merupakan titik awal zona degradasi Liga Inggris. Posisi itu membuat Chelsea terancam degradasi dari Liga Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari itu, diketahui bahwa dalam setahun terakhir The Blues sudah cukup kesulitan secara finansial. Bahkan dalam pembukuan terakhir untuk periode keuangan 2021/2022 klub tersebut sempat melaporkan kerugian besar usai menerima rentetan sanksi.

ADVERTISEMENT

Melansir dari situs resmi Chelsea, Rabu (3/5/2023), dijelaskan bahwa sebagian besar sanksi tersebut diterima klub usai meledaknya konflik antara Rusia dan Ukraina.

Manajemen The Blues menyampaikan bahwa sanksi yang diterimanya memberi dampak terhadap penjualan tiket, merchandise, mengadakan acara di dalam area stadion, menyepakati kontrak dengan pemain dan kesepakatan komersial, yang meningkatkan pengeluaran dan kerugian.

"Selain itu, beberapa pembatasan tersebut juga diperkirakan akan berdampak pada keuangan di tahun-tahun berikutnya karena dampak jangka panjang dari pembatasan untuk mengadakan pengaturan kontrak baru," jelas manajemen lagi.

Akibatnya The Blues melaporkan bahwa mereka telah mengalami kerugian secara finansial sebesar 121 juta pounds atau setara dengan Rp 2,21 triliun (kurs Rp 18.300/pounds).

Namun Chelsea menegaskan bahwa kerugian yang dicatatkan tidak membuat mereka melanggar regulasi finansial yang dimiliki Liga Inggris dan UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa). Sebab terlepas dari kerugian yang diterimanya tahun lalu, klub sepakbola ini mengaku masih dapat bertahan secara financial.

Dijelaskan bahwa terlepas dari pembatasan yang diberlakukan pada klub, omset pendapatan Chelsea tercatat masih mengalami peningkatan menjadi 481,3 juta pounds dari yang sebelumnya 434,9 juta pounds pada tahun 2020/2021.

Simak juga Video: Chelsea Dipecundangi Brentford di Stamford Bridge

[Gambas:Video 20detik]




(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads