K-Pop Booming di RI, Sri Mulyani Ngaku Suka Nonton Drakor

K-Pop Booming di RI, Sri Mulyani Ngaku Suka Nonton Drakor

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 03 Mei 2023 20:00 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menghadiri rapat kerja perdana bersama Komisi XI DPR RI. Raker itu salah satunya membahas evaluasi kinerja APBN 2019.
Menteri Keuangan Sri Mulyani/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol. Dalam pertemuan tersebut Bendahara Negara itu bercerita boomingnya budaya K-pop di Indonesia.

Pertemuan terjadi saat keduanya menghadiri rangkaian acara ASEAN+3 di Incheon, Korea Selatan. Sri Mulyani mengatakan beberapa industri besar di Korea semakin berkembang di Indonesia sejak budaya K-pop booming di Tanah Air.

"Saya sempat bercerita mengenai bagaimana beberapa industri besar dari Korea seperti elektronik, otomotif, consumer goods, serta jasa semakin berkembang pesat setelah budaya K-pop mulai booming di Indonesia," kata Sri Mulyani dalam postingan di Instagram resminya, Rabu (3/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demam budaya Korea juga dirasakan oleh Sri Mulyani yang mengaku suka menghabiskan waktu luang untuk menonton drama Korea (drakor).

"Sejak beberapa tahun ke belakang, budaya Hallyu - Korea memang tumbuh pesat di @asean, tak terkecuali Indonesia. Saking populernya, saya sendiri kadang suka menghabiskan waktu luang sambil menonton K-Drama," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sri Mulyani mengatakan dalam 2 dekade terakhir nilai pangsa perdagangan ASEAN ke Korea meningkat sebanyak 82,8% dari 2003-2022. Pada 2019 jumlah anak perusahaan dan cabang perusahaan keuangan Korea di ASEAN termasuk Indonesia bahkan mencapai 150 entitas, meningkat 92% dibandingkan akhir 2011.

"Pada 2011 Korea juga sempat menjadi salah satu dari 10 negara teratas yang memberikan kontribusi sebesar 4% terhadap investasi asing langsung ASEAN," beber Sri Mulyani.

Diharapkan ke depan hubungan ASEAN dan Korea semakin erat khususnya di bidang keuangan. Hal itu dinilai akan memberikan keuntungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan kawasan baik bagi ASEAN maupun Korea.




(aid/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads