Usia Baru 32 Tahun, Shunsaku Sagami Orang Kaya Jepang Berharta Rp 14 T

Usia Baru 32 Tahun, Shunsaku Sagami Orang Kaya Jepang Berharta Rp 14 T

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 04 Mei 2023 11:36 WIB
ilustrasi orang kaya
Ilustrasi orang kaya. Foto: Getty Images/acilo
Jakarta -

Shunsaku Sagami merupakan seorang miliarder baru asal Jepang. Di usianya yang menginjak 32 tahun dia menguasai 73% saham di perusahaannya dan kini nilainya lebih dari US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.700).

Memang sejak melantai di bursa Jepang, saham perusahaannya meroket hingga lebih dari 340%. M&A Research Institute didirikan pada 2018 lalu.

Dalam operasionalnya perusahaan ini menggunakan kecerdasan buatan untuk mencari klien-klien potensial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan milik Shunsaku ini sangat piawai mencetak transaksi-transaksi besar. Rata-rata perusahaannya bisa menyelesaikan deal dalam waktu enam bulan.

Periode akhir Desember 2022 perusahaannya berhasil mencatat 33 transaksi dan 426 kesepakatan lainnya saat ini masih dalam proses.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Shunsaku merupakan pekerja di sektor periklanan. Pada 2015 dia mendirikan perusahaan media bernama Alpaca yang kini diakuisisi oleh Vector sebuah perusahaan public relation yang terdaftar di Tokyo. Perusahaan itu kini berubah menjadi Smart Media.

Saat menjalankan perusahaan tersebut, dia menilai jika operasional perusahaan tidak efisien. Dalam kesempatan yang sama dia juga menyaksikan bisnis kakeknya ditutup karena tak ada generasi penerus.

Saat itu, Sagami bertekad untuk membantu UKM-UKM yang ada di Jepang yang memang tak memiliki pewaris untuk melanjutkan usaha mereka.

Di perusahaannya M&A Research Institute menggunakan AI untuk mencari calon pembeli untuk bisnis-bisnis yang ingin dijual pemiliknya.

Ada biaya yang harus dibayarkan ketika kesepakatan sudah selesai. Shunsaku menyebut jika penetapan harga ini ramah di kantong klien. AI juga membuat perusahaan itu makin unggul jika dibandingkan dengan kompetitor.

M&A Research Institute mencatat laba bersih sebesar U$7,1 juta dengan pendapatan sebesar U$15,7 juta untuk kuartal IV Desember 2022. Pendapatan tahunan perusahaan melonjak hampir 200% yoy menjadi US$ 28,8 juta.

Dengan keuntungannya melonjak hampir empat kali lipat menjadi US$9,8 juta selama periode yang sama. Jumlah pegawai M&A di perusahaan telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 90 pada akhir Desember.

Lihat juga Video: Elon Musk Tak Lagi Jadi Orang Terkaya di Dunia

[Gambas:Video 20detik]




(kil/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads