Kemendag Buka Suara soal Singapura Setop Impor Babi dari Batam

Kemendag Buka Suara soal Singapura Setop Impor Babi dari Batam

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 04 Mei 2023 14:12 WIB
BIJIE, CHINA - MAY 12: Breeders feed piglets at a pig farm on May 12, 2020 in Bijie, Guizhou Province of China. (Photo by Deng Gang/VCG via Getty Images)
Foto: VCG via Getty Images/VCG
Jakarta -

Kementerian Perdagangan buka suara soal Singapura yang sementara setop impor babi dari Pulau Bulan, Batam sebagai imbas temuan African swine fever (ASF) atau flu babi Afrika sejak April 2023. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut dan akan melakukan pengecekan virus tersebut.

"Kita sedang mendalami itu. Penemuannya seperti apa dan kita akan lakukan cek ke produsen yg ditemukan virus itu. Dan itu lagi lagi isu yang sering muncul setiap saat. Kita ada beberapa solusi lah nanti," katanya usai Halal Bihalal, di Kementerian Perdagangan, Kamis (4/5/2023).

Didi menjelaskan sebetulnya, ada prosedur karantina yang harus dilakukan saat melakukan ekspor dan impor hewan ruminansia seperti sapi, kambing, bahkan babi. Proses karantina sendiri itu dilakukan oleh pihak importir dan juga badan karantina Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya ada. Pihak importir dalam hal ini adalah Singapura memastikan apa yg diekspor ruminansia yg lolos ekspor dalam hal ini dicek oleh badan karantina kita," jelasnya.

Ia mengatakan kemungkinan langkah yang akan dilakukan akan memperketat keluar masuknya babi di Batam sendiri. "Jadi sistemnya zonasi, zonasi ini akan diperketat di batam jangan sampai penularan makin luas dan akan koordinasi dengan Kementerian Pertanian," tutupnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, dikutip dari detikSumut, Singapura menghentikan sementara impor babi dari Pulau Bulan, Batam sebagai imbas temuan African swine fever (ASF) atau flu babi Afrika pada 19 April lalu. Penghentian sementara itu dilakukan oleh Singapura Food Agency (SFA).

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang, Aris Hadiyono membenarkan adanya penghentian sementara ekspor babi dari Pulau Bulan ke Singapura. Pulau Bulan sendiri merupakan peternakan terbesar di Indonesia dan tercatat menyumbangkan 15% dari total keseluruhan kebutuhan impor babi di Singapura.

"Tim dari Balai Veteriner Bukittinggi, PKH Kementan, Karantina Hewan dan Dinas Provinsi akan turun besok ke Pulau Bulan untuk melakukan surveilans," kata Aris, Senin (24/4/2023).

Ia mengatakan sebenarnya hasil pemeriksaan sampel-sampel peternakan babi di Pulau Bulan dilakukan pemeriksaan di Bukittinggi, Sumbar. Hasil pemeriksaan selama ini tidak ditemukannya adanya hal yang mencurigakan.

"Selama ini sampel kan kita periksa disana. Besok pagi akan dilakukan pengecekan bersama," ujarnya.




(ada/zlf)

Hide Ads