Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti para dokter yang mengeluh di TikTok hingga grup WhatsApp. Apa penyebabnya?
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan melalui LPDP bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memberikan beasiswa Fellowship dokter spesialis. Namun, salah satu hal yang menjadi tantangan adalah kesiapan rumah sakit.
"Kementerian Keuangan banyak sekali dukungannya kepada bidang kesehatan. Kalau kita bicara, selalu kurang anggaran untuk rumah sakit. Kalau kita bicara fellowship, 600-1.000 fellowship yang jago-jago ini mereka pulang, rumah sakitnya nggak siap," ujarnya dalam acara Launching Beasiswa Fellowship Dalam dan Luar Negeri, dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan, Senin (8/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini yang kemungkinan menyebabkan para dokter mengeluh di sosial media. Sebab, mereka merasa ilmunya tidak bisa diterapkan di rumah sakit dalam negeri.
"Nggak bisa mempersiapkan dokter yang sampai ribuan, pulang-pulang rumah sakit nggak ada alatnya, 'waktu saya di fellowship alatnya canggih banget, begitu pulang cuma ada stetoskop, sehingga kemudian ilmu saya merasa tidak berguna'. Kemudian mengeluhnya di WA grup atau di TikTok dan kemudian viral, kan kayak gitu," ungkapnya.
Meski demikian, menurutnya masalah seperti itu masih bisa diselesaikan. Terlebih, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sangat bersemangat untuk menyelesaikannya.
"Makanya tadi Pak Menteri Kesehatan bilang 'oh saya akan beresin ini, saya akan beresin itu, alat itu nanti akan saya adakan'. Kalau beliau bersemangat itu saya bilang tagihan, tagihan, tagihan," tuturnya.
"Beliau bilang 'saya nggak pakai APBN, saya pakai pinjaman bank dunia' oh saya dimarahin lagi, utang lagi itu nanti dimarahin pula saya. Nggak apa-apa juga for the right cause," ujarnya.
(ara/ara)