Cerita Kepala Bappenas Jajal Kepintaran ChatGPT: AI Juga Bisa Salah!

Cerita Kepala Bappenas Jajal Kepintaran ChatGPT: AI Juga Bisa Salah!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 08 Mei 2023 14:56 WIB
Sejak dirilis untuk publik pada akhir tahun silam, ChatGPT langsung populer. Hal ini karena dianggap ChatGPT merupakan program kecerdasan buatan yang takjub.
Foto: Mateusz Slodkowski/Getty Images
Jakarta -

Pengembangan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) sedang menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa tak mau ketinggalan mencoba fitur AI yang sedang beken di tengah masyarakat.

Awalnya, dalam talk show di agenda FEKDI 2023 dengan Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Suharso bicara soal disrupsi teknologi yang tak terelakkan terjadi dewasa ini. Salah satu bentuknya adalah pengembangan AI.

Lantas, Suharso bercerita saat ini ada fitur AI bernama ChatGPT yang makin padat pengetahuannya. Bahkan, ChatGPT saat ini bisa mengenali berbagai hal, mulai dari teks, gambar, video, hingga audio.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu sekarang ada ChatGPT, mereka makin padat sekarang GPT 4. Sudah 25 ribu kata, kemudian mereka bisa kenali teks gambar video dan audio," cerita Suharso dalam acara yang disiarkan di saluran YouTube Bank Indonesia, Senin (8/5/2023).

Suharso pun tak mau ketinggalan menjajal kepintaran ChatGPT, suatu hari dia bertanya pada bot chat siapa Suharso Monoarfa. Meskipun bisa menjawab, ternyata Suharso menemukan jawabannya tak sepenuhnya akurat.

ADVERTISEMENT

"Saya pernah coba bertanya siapa Suharso Monoarfa? Dia bisa menjawab. Kalau saya pakai GPT nggak bayar pendek saja dia jawab. Tapi pada umumnya banyak juga salahnya, hanya hal-hal baru aja yang dia tahu," ungkap Suharso.

Dia mengatakan salah satu jawaban yang tidak akurat adalah saat ChatGPT mengungkapkan siapa orang tuanya. Dari situ lah, Suharso menyimpulkan AI masih bisa salah, bahkan banyak salahnya.

"Misalnya mereka mengatakan saya ini, orang tua saya dari Jawa Timur, pernah jadi Gubernur Jawa Timur, itu adalah dua hal yang salah. Tapi itu lah pada akhirnya menurut saya artificial intelligence bisa juga salah," ujar Suharso.

Namun, dia tetap mengakui kepintaran AI. Sampai-sampai Suharso sempat takut stafnya juga menggunakan fitur AI hanya untuk menjawab pertanyaannya.

"Saya sampai kadang-kadang curiga, saya punya staf itu kalau jawab pertanyaan saya itu yang jawab GPT 4 sekarang apa bukan," kata Suharso.

(hal/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads