Media sosial sempat dihebohkan oleh video yang menunjukkan ratusan kilogram cabai rawit hijau berserakan di selokan. Disebut-sebut bahwa cabai tersebut dibuang lantaran harganya anjlok di pasaran.
Kondisi ini sontak membuat warganet geger. Bagaimana tidak, pada pertengahan hingga akhir tahun lalu harga cabai sempat melonjak hingga ratusan ribu per kg. Namun memang sejak Lebaran 2023 ini, harga pangan mengalami penurunan.
Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rusli Abdullah mengatakan, harga pangan memang cenderung turun pasca Hari Raya Lebaran, setelah sempat melambung tinggi menjelang hari raya. Kesulitan para petani juga bertambah lantaran karakteristik cabai yang tak tahan lama dan cepat busuk.
"Kalau secara demand tiba-tiba menurun, sementara suplainya tinggi, hukum supply-demand berlaku. Pasca Lebaran melambat, agak down sehingga harganya turun," terang Rusli, kepada detikcom, Senin (8/5/2023).
Meski begitu, Rusli mengatakan, kondisi ini hanya berlangsung di sejumlah daerah. Pasalnya, panen cabai sendiri periodenya berbeda-beda di setiap daerah, tidak seperti padi yang terjadi secara serempak.
Menurtnya, aksi buang cabai ini biasanya dilakukan dengan dua tujuan, bisa agar suplai menurun sehingga harga komoditas naik, ataupun sebagai bentuk protes dan kekecewaan petani dengan kondisi yang terjadi.
"Lalu kejadian ini kerap berulang, bukan hanya cabai, wortel dan kopi juga, dan beberapa komoditas," katanya.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
(dna/dna)