Ekonom Waspadai Hal Ini di Tahun Pemilu 2024

Ekonom Waspadai Hal Ini di Tahun Pemilu 2024

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 09 Mei 2023 19:38 WIB
Ilustrasi Surat Suara Pemilu
Foto: Pradita Utama/detikcom
Jakarta -

Indoensia sebentar lagi akan menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) pada 2024 mendatang. Ekonom berpendapat yang harus diwaspadai masa pemilu ke ekonomi, dari sisi investasi.

Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina mengatakan pada beberapa pemilu terakhir investor cenderung akan bersifat hati-hati untuk meletakkan investasinya. Jika Indonesia bisa menjaga stabilitas politik, investasi dalam negeri diprediksi bisa terkendali.

"Investor cenderung bersikap hati-hati dipengaurhi situasi politik. Stabilitas kondusifnya politik di Indonesia ini bisa terjadi dan investasi bisa resilience," katanya dalam Media Gathering & Presentasi Macroeconomic Outlook dari Tim Office of Chief Economist Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas secara virtual, Selasa (9/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya tak hanya pemilu, investasi di tahun ini dan 2024 juga akan dipengaruhi beberapa faktor eksternal. Faktor itu di antaranya kondisi politik di Amerika Serikat (AS) yang mempengaruhi krisis bank global di AS dan Eropa. Meski begitu, ia percaya investasi tetap tumbuh baik di Indonesia.

"Jadi ekonomi nggak akan hanya dipengaruhi dampak pemilu dan perbaikan kondisi global dan arah kebijakan moneter global," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Pemilu sendiri telah terjadwal berlangsung 2024. Mulai tahun ini tahapan pemilu sudah berjalan, seperti pencalonan Presiden dan Wakil Presiden yang jadwal 19 Oktober 2023-25 November 2023. Masa kampanye pemilu 28 November 2023-10 Februari 2024. Kemudian pemungutan suara dijadwalkan pada 14 Februari 2024.

Terkait investasi, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi periode Januari-Maret (triwulan I) 2023 sebesar Rp 328,9 triliun atau 23,5% dari target Rp 1.400 triliun. Perolehan itu meningkat 16,5% dibanding periode yang sama tahun lalu dan menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 384.892 orang.

"Realisasi investasi di kuartal I-2023 Rp 328,9 triliun. Secara QnQ dibandingkan kuartal IV-2022 masih tumbuh 4,5%, secara year on year tumbuh 16,5%," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Realisasi investasi berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp 177 triliun atau 53,8% dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 151,9 triliun atau 46,2%. Hal itu dianggap baiknya kepercayaan dunia usaha internasional kepada Indonesia, bahkan meningkat 20,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

(ada/zlf)

Hide Ads