Paramount Group, melalui Paramount Media Networks telah mengumumkan akan menutup MTV News setelah memecat 25% karyawannya. Petinggi Paramount Media Networks, MTV, dan Showtime, Chris McCarthy mengungkapkan alasan langkah itu diambil karena perusahaan terus mengalami tekanan ekonomi meski media streamingnya sukses.
Chriss menuturkan kalau para pimpinan senior sudah melakukan koordinasi dengan divisi sumber daya manusia untuk mengoptimalkan perusahaan untuk bisnis saat ini dan masa depan.
"Akhirnya, kami telah berusaha sangat keras tapi kami telah membuat keputusan yang sangat sulit, yakni untuk mengurangi tim domestik kami sekitar 25%" kata Chriss, melalui surat kecil kepada seseorang, yang dikutip pada CNN, Kamis (11/5/2023).
"Ini merupakan hal sulit, tetapi penting untuk mengatur kembali perusahaan kami. Dengan mengurangi beberapa lini, kami dapat menekan pengeluaran dan membuat lebih banyak lagi pendekatan efektif supaya bisnis kami terus berlanjut," lanjutnya.
Baca juga: Sepi Iklan, Vice Media Terancam Bangkrut |
Rencananya PHK karyawan ini akan diumumkan dalam waktu dekat ini. Sebelum Paramount menutup MTV News, kurang lebih 1 bulan yang lalu Vice Media juga dikabarkan akan bangkrut usai membatalkan program unggulan mereka bernama 'Vice News Tonight'.
Terkenalnya MTV News, dimulai sejak awal tahun 1980an ketika penulis Rolling Stone, Kurt Loder membawa acara series di MTV News bernama 'The Week in Rock', hingga tahun 1990an MTV News semakin membuat menarik masyarakat khususnya generasi milenial AS.
Chriss juga menjelaskan penyebab di balik pemecatan yang terjadi, karena untuk penyesuaian strategis perusahaan dan merampingkan beberapa divisi guna penghematan biaya operasional perusahaan.
Di samping itu juga, beberapa perusahaan berita, hiburan, dan teknologi besar di AS dikabarkan bangkrut karena pasar periklanan yang sedang menurun bersamaan dengan krisis ekonomi yang sedang terjadi di AS saat ini.
(fdl/fdl)