Para menteri Uni Eropa menyampaikan dukungan untuk mengurangi ketergantungan pada China. Dikutip dari Reuters, Kepala Kebijakan Luar Negeri Josep Borrell mengungkapkan mereka saat ini sedang menyusun strategi untuk menjalankan rencana tersebut.
Borrell menyebut para menteri luar negeri menyambut baik rencana tersebut. "Para menteri menyambut baik apa yang kami paparkan. Secara garis besar mereka menyetujui hal itu," kata dia, dikutip dari Reuters, Sabtu (13/5/2023).
Dia menyebutkan ketika sebuah negara sangat bergantung pada negara lainnya itu akan menjadi risiko besar. Mereka melihat ke belakang saat Eropa sangat bergantung pada gas dari Rusia. Namun ketika perang Rusia dengan Ukraina pecah mereka justru kelimpungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini dengan China, Uni Eropa bergantung untuk teknologi baru seperti panel surya dan bahan-bahan lain yang lebih penting. "Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk melakukan peninjauan kembali antara hubungan ekonomi Uni Eropa dengan China," ujar dia.
Menurutnya, hal ini bukan berarti Uni Eropa akan menghapus China dari daftar mitra dagang. Tapi untuk menyeimbangkan hubungan dagang dengan negara tersebut.
Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis mengungkapkan UE tak ingin memisahkan diri dari China secara ekonomi. Namun perlu disiapkan skenario semacam itu.
"Harus dipikirkan kemungkinan berakhirnya hubungan dagang," ujar dia.
(kil/eds)