Kemarau, 3 PLTA di Sumbar Kritis

Kemarau, 3 PLTA di Sumbar Kritis

- detikFinance
Sabtu, 09 Sep 2006 13:17 WIB
Padang - Menurunnya debit air tiga danau di Sumatera Barat (Sumbar) yang menyebabkan tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berada dalam kondisi kritis.Tiga PLTA yang 'sekarat itu adalah PLTA Maninjau, PLTA Singkarak dan PLTA Koto Panjang. Dan selagi tiga PLTA itu belum beroperasi maksimal, Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak berani menjamin pemadaman bergilir di Sumbar akan dihentikan.Demikian disampaikan Kepala Bagian Humas PLN Wilayah Sumbar, Yusman Rajo Mudo, ketika dihubungi detikcom, Sabtu (9/9/2006). Menurutnya, Sumbar mengalami defisit listrik sebesar 150 MW sampai 200 MW per hari yang sepenuhnya dibantu melalui interkoneksi Sumatera Bagian Selatan."Tidak ada jaminan pemadaman bergilir 2-3 jam sebanyak 2 kali per hari di setiap jalur akan dihentikan bila kondisi 3 PLTA itu masih seperti sekarang. Kebutuhan listrik Sumbar sebesar 350 MW-400 MW pada beban puncak sudah tidak mampu lagi dipenuhi oleh sejumlah pembangkit yang beroperasi," ujarnya.Dikatakan Yusman, menurunnya debit air di tiga danau menyebabkan tiga PLTA hanya mampu berproduksi separuh dari kapasitas maksimalnya. PLTA Maninjau yang memiliki empat turbin dengan kapasitas produksi maksimal 68 MW masing-masing turbinnya, saat ini hanya mampu berproduksi melalui dua turbin saja dengan produksi 10 MW-13MW perturbin.Sedangkan, PLTA Singkarak yang memiliki empat turbin dengan kapasitas produksi maksimal 43 MW masing-masing turbinnya, saat ini juga hanya mampu berproduksi melalui dua turbin dengan produksi 20 MW per turbin.Sementara, PLTA Koto Panjang yang memiliki 3 turbin dengan kapasitas produksi maksimal 38 MW untuk masing-masing turbinnya, saat ini juga hanya berproduksi melalui dua turbin dengan produksi 20 MW per turbin."Agar krisis listrik tidak semakin parah, tidak bosan-bosannya kami menghimbau masyarakat untuk melakukan penghematan secara konsisten. Kami juga berharap, agar sekitar Rp 5 miliar per bulan pajak air permukaan yang dibayarkan PLN ke Pemda dapat dimaksimalkan untuk merehabilitasi danau dan lingkungan sekitarnya," demikian Yusman Rajo Mudo. (qom/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads