Menteri Bappenas Pede Ekspor RI ke Eropa Bisa Tembus Rp 447 T

Menteri Bappenas Pede Ekspor RI ke Eropa Bisa Tembus Rp 447 T

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 17 Mei 2023 12:14 WIB
Ilustrasi ekspor
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Indonesia punya peluang yang semakin besar untuk meningkatkan kinerja ekspornya. Salah satu pendorong utamanya adalah dengan meningkatnya hubungan kerja sama yang semakin mesra dengan sejumlah negara, salah satunya dengan negara-negara Uni Eropa.

Adapun salah satu upaya untuk mendorong hubungan UE-Indonesia ini terwujud lewat ARISE+ Indonesia. Acara ini merupakan bagian dari kerangka kerja sama UE-Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perdagangan dan daya saing guna mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

"Kerja sama ini kan yang penting ARISE+ ini meningkatkan bagaimana kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara Eropa, dengan EU countries," kata Suharso, saat ditemui di acara Diseminasi Hasil Program ARISE+ Indonesia di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bersamana dengan itu kita ingin meningkatkan kualitas produk-produk kita, termasuk misalnya agar mereka mengerti international standar dari produk-produknya. Termasuk bagaimana mereka juga bisa memperoleh atau menjaga mereka punya intelektual property ringht," imbuhnya.

Sejalan dengan terus digenjotnya kerja sama antar keduanya, ia menilai Indonesia punya peluang besar dalam meningkatkan angka ekspor ke Eropa hingga tembus US$ 30 miliar atau setara Rp 447 triliun (kurs Rp 14.900/US$). Adapun saat ini ekspor sudah tembus US$ 21,5 miliar atau sekitar Rp 320,35 triliun, jauh di atas angka impor RI ke UE sebesar US$ 11,6 miliar atau setara Rp 172,84 triliun.

ADVERTISEMENT

"Mudah-mudahan bisa lebih tinggi lagi dari US$ 21 (miliar) sekarang ya. Kalau bisa mencapai ekspor US$ 30 miliaran kan bagus. Kita dorong," ujarnya.

ARISE+ Indonesia sendiri dilaksanakan melalui dua proyek bantuan teknis pelengkap selama periode lima tahun, dengan total anggaran sebesar EUR 15 juta. Bantuan teknis pertama (TA 1) akan selesai pada akhir Mei 2023. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Suharso berharap gerbang ekspor RI ke Eropa dapat semakin terbuka lebar.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Prabowo Puji Jokowi di Hadapan Ulama soal Kebijakan Ekspor

[Gambas:Video 20detik]




Ditemui di lokasi, Wakil Menteri Bidang Perekonomian, Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kerja sama ini menjadi bagian penting bagi upaya RI dalam menembus pasar Eropa sekaligus menarik investasi dari Eropa ke Indonesia dalam mendukung industrialisasi.

"ARISE+ sangat penting dalam mendorong hubungan perdagangan dan investasi antara UE dengan Indonesia. Tentunya ada 4 pilar yang sudah di rintis dari ini. Satu mengenai ekspor quality infrastructure, kedua bagaimana kita mendorong trade facilitation, tapi juga ada memperkuat policy. Dalam hal ini membantu Bappenas menyiapkan modeling demi memperkirakan bagaimana ekonomi Indonesia dan Eropa dalam beberapa tahun ke depan," terangnya.

Amalia menambahkan, RI sendiri sudah sangat diuntungkan dengan kondisi geografis, utamanya komoditas pertanian seperti kopi dan coklat. Hal ini memberikan nilai tambah dari ekspor Indonesia di mata dunia. Ke depan, ia optimis RI tidak hanya akan melakukan ekspor bahan mentah tetapi juga komoditas-komoditas olahan yang punya nilai tambah tersebut.

"Salah satunya dengan geographycal indication dari ARISE+ ini," pungkasnya.


Hide Ads