PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus berupaya mendorong UMKM Indonesia untuk lebih dikenal pasar internasional. Hal tersebut diwujudkan melalui keikutsertaan para UMKM pada side event SME'S HUB ASEAN SUMMIT yang digelar pada 9-13 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya mengatakan kegiatan tersebut menjadi berkah tersendiri bagi UMKM. Pasalnya, para pelaku UMKM mendapatkan kesempatan untuk mempromosikan berbagai produk unggulan mereka yang merepresentasikan nilai atau ciri khas budaya Indonesia di ASEAN SUMMIT.
"Event tersebut diharapkan menjadi permulaan bagi para UMKM yang produknya digemari oleh para pengunjung asing untuk berpeluang membuka pasar di mancanegara, sehingga dapat memperluas jaringan di pasar global," kata Mahendra dalam keterangan tertulis, Rabu (17/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, selain mendorong UMKM, WIKA juga konsisten dalam memberdayakan UMKM sebagai Off Taker mereka termasuk yang berada di sekitar wilayah operasi perusahaan. Hal ini terbukti dari komitmen perusahaan di dalam menjaga keberlanjutan mitranya yang tercermin dari nilai kerjasama antara Perseroan dengan mitra kerja yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, sehingga manfaat perusahaan tidak semata hanya dirasakan dari hasil pembangunannya saja namun juga dari peningkatan ekonomi masyarakat atas kehadiran perusahaan.
"Di tahun 2022, Perseroan telah membayarkan kepada mitra kerja senilai Rp 23 triliun naik 47,5% dibandingkan tahun 2021. Yang mana kurang lebih 12% atau senilai Rp 2,8 triliun merupakan mitra kerja yang masuk kategori UMKM. Sementara itu, hingga Kuartal I 2023, perseroan telah membayarkan senilai Rp 6,5 triliun dengan komposisi UMKM yang hampir sama dengan tahun 2022," jelasnya.
Upaya perseroan dalam mendorong UMKM tidak berhenti di sana, berbagai platform sebagai sarana bagi pengembangan UMKM, salah satunya PADI UMKM yang dirilis oleh Kementerian BUMN. Melalui PADI UMKM perusahaan melakukan pembelanjaan senilai Rp 132 miliar dimana produk-produk tersebut adalah produk yang digunakan untuk operasi perusahaan.
Selain itu, upaya pengembangan UMKM juga melalui Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) yang terealisasi sebesar Rp 31,6 miliar di tahun 2022. Selain berupa program pendanaan, perseroan juga melakukan program pembinaan melalui dukungan sertifikasi tenaga kerja konstruksi oleh lembaga sertifikasi nasional, sertifikasi halal pada UMKM oleh MUI, serta dukungan UMKM untuk berpartisipasi dalam berbagai pameran yang diselenggarakan di mana dukungan tersebut setara dengan nilai Rp 9,6 miliar.
Ia berharap kerja sama tersebut dapat mendukung kelancaran aktivitas operasi dan penyelesaian berbagai pekerjaan yang telah dipercayakan kepada perseroan. Serta menghadirkan manfaat bagi masyarakat Indonesia.
"Perseroan memahami bahwa aktivitas operasi WIKA tidak terlepas dari sinergi yang kuat dengan seluruh mitra kerja termasuk kelompok usaha UMKM yang memegang peranan vital dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutupnya .
(akd/ega)