Nah Lho! Dianggap Hina Tentara, Perusahaan Ini Didenda Rp 31 Miliar

Nah Lho! Dianggap Hina Tentara, Perusahaan Ini Didenda Rp 31 Miliar

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 18 Mei 2023 22:30 WIB
File photo: A paramilitary police officer is seen silhouetted in front of flags. (Photo: REUTERS/Aly Song)
Foto: REUTERS/Aly Song
Jakarta -

Perusahaan China yang bergerak di bidang komedi, Shanghai Xiaoguo Culture Media Co, didenda pemerintah sebesar US$ 2,1 juta, atau Rp 31,08 miliar. Mereka didenda karena salah satu komikanya dianggap mengolok-olok militer China.

Melansir dari BBC, Kamis (18/5/2023), komika bernama Li Haoshi menyamakan perilaku militer China dengan anjing liar. Lelucon itu membuat kesal otoritas terkait. Xiaoguo Culture Media Co dan Li Haoshi dinilai mempermalukan tentara China. Akibatnya perusahaan harus menerima hukuman serta memutus kontrak Li Haoshi.

Lelucon itu disampaikan dalam acara stand-up comedy di Beijing pada hari Sabtu lalu. Li bercerita tentang ganasnya dua anjing liar miliknya yang sedang mengejar seekor tupai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anjing lain yang Anda lihat akan membuat Anda berpikir mereka menggemaskan. Tapi Kedua anjing ini hanya mengingatkan saya pada slogan 'Berjuang untuk menang, menempa perilaku teladan'," kata Li.

Dalam rekaman audio yang dibagikan di media sosial Weibo, para penonton terdengar menertawakan lelucon itu. Adapun slogan militer tersebut diperkenalkan Presiden China Xi Jinping tahun 2013.

ADVERTISEMENT

Lelucon yang dilontarkan Li tampaknya kurang diterima di internet. Pihak berwenang Beijing mulai melakukan penyelidikan pada hari Selasa. Mereka kemudian menjatuhkan denda ke perusahaan. Kegiatan Shanghai Xiaoguo di ibu kota China juga telah ditangguhkan tanpa batas waktu.

"Kami tidak akan pernah mengizinkan perusahaan atau individu mana pun menggunakan ibu kota China sebagai panggung untuk secara sembarangan memfitnah citra mulia PLA (Tentara Pembebasan Rakyat)," kata kantor Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China di Beijing.

Pro kontra muncul menyikapi kasus ini. Ada yang merasa tersinggung, namun ada juga yang mempertanyakan reaksi berlebihan yang dilakukan pemerintah.

"Saya patriotik dan benar-benar tidak suka orang lain mempermalukan negara kita. Tapi saya benar-benar tidak suka suasana ini di mana setiap kata tentang politik jadi sensitif," tulis postingan yang disukai 1.200 kali.

Li sudah meminta maaf kepada lebih dari 136.000 pengikutnya di Weibo. "Saya merasa sangat malu dan menyesal. Saya akan bertanggung jawab, menghentikan semua aktivitas, merenungkan secara mendalam, belajar lagi," tulisnya, sebelum akun Weibo-nya dibekukan.

(fdl/fdl)

Hide Ads