Konser Coldplay di Indonesia bakal digelar November 2023. Namun, gejolak penolakan justru sudah muncul jauh sebelum acara itu digelar.
Penolakan kehadiran Coldplay salah satunya datang dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. Bahkan, dikabarkan PA 212 siap mengepung Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu masuk Coldplay ke Indonesia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bilang pengamanan bandara akan ditingkatkan jelang kedatangan dan selama konser Coldplay. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polri untuk meningkatkan pengamanannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti dari kami itu selalu berkoordinasi dengan Polri, dan pasti akan ada hal-hal yang kita amankan. Kita tahu ini adalah kegiatan kreatif, kita harus dukung. Kementerian Perhubungan dan semua stakeholder selalu men-support kegiatan-kegiatan kreatif," ujar Budi Karya ditemui di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (19/5/2023).
Kapasitas Bandara Soekarno-Hatta dijamin Budi Karya cukup untuk menyambut antusiasme penonton konser Coldplay di Jakarta dari luar negeri.
"Sebenarnya yang namanya Bandara Soetta itu kan international, dan kita punya kapasitas itu 1 hari 1.200 pergerakan. Jadi saya pikir sangat cukup untuk menerima mereka-mereka yang dari Indonesia dan dari luar negeri," ungkap Budi Karya.
Di lain pihak, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menyebut konser merupakan peluang pertumbuhan ekonomi. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah meminta agar gelaran acara di Indonesia bisa dipermudah.
Soal konser Coldplay dia menjamin pihaknya akan mempermudah kehadiran band papan atas itu di tanah air.
"Kita melihat event adalah peluang. Bapak Presiden juga melihat kemarin di awal tahun bicara permudah izin event. Jadi kita bekerja dalam koridor itu, dan kita melihat selama event itu bermanfaat untuk masyarakat, akan kita dukung," kata Angela dalam acara yang sama.
(hal/ara)