Zulhas Ingatkan Harga Pangan Makin Mahal Gegara El Nino

Zulhas Ingatkan Harga Pangan Makin Mahal Gegara El Nino

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 19 Mei 2023 13:38 WIB
JATILUWIH, BALI, INDONESIA - JUNE 19:  A farmer spreads paddy stalks to be dried under the sunlight during harvest season at Jatiluwih on June 19, 2014 in Tabanan, Bali, Indonesia. Industry Officials and analysts are expecting Indonesia to more than double its rice imports to around 1.5 million tons in 2014 from an estimated 700,000 tons imported in 2013 ahead of a general election and El Nino looms on the horizon which could lead into drought and lack of rainfall. Jatiluwih is famous for its well-maintained terraced rice fields and functioning subak traditional irrigation system. UNESCO has recognized it as one of the worlds heritage sites. (Photo by Agung Parameswara/Getty Images)
Foto: Getty Images/Agung Parameswara
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkap harga pangan akan mengalami kenaikan akibat cuaca panas ekstrem, El Nino. Kenaikan itu terjadi karena produksi pangan yang terganggu akibat cuaca ekstrem itu.

"Tentu ini akan mempengaruhi produksi pangan. Jadi kita mesti siap-siap, ada beberapa komoditi yang sudah mulai naik (harganya)," jelasnya di konferensi pers setelah pembukaan Okabe Gallery di Alam Sutera, Tangerang Selatan, Jumat (19/5/2023).

Zulhas menerangkan, saat ini El Nino telah dirasakan di berbagai negara, bahkan hingga menelan korban. Untuk itu, menurutnya, Indonesia harus mempersiapkan diri dalam menghadapi cuaca panas ekstrem itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saudara-saudara liat berita di India, itu panasnya sampai banyak korban. Juga sebagian Tiongkok, ASEAN kemarin baca kemarin di Malaysia, di mana-mana, itu panasnya tidak seperti biasa," terangnya/

Kondisi tersebut berbeda dengan negara barat yang saat ini produksi pangannya lebih bagus. Sementara di Asia kondisinya berbalik, Zulhas khawatir produksi pangan di Indonesia pun akan terdampak El Nino.

ADVERTISEMENT

"Beda dengan belahan barat seperti latin amerika itu malah produksinya lebih bagus. Kedelai itu lebih bagus. Tapi yang Asia, India, Tiongkok, ASEAN, cuacanya panas sekali dan kita khawatirkan akan mempengaruhi produksi pangan, jadi kita siap-siap saja," tutupnya.




(ada/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads