Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen kembali mengungkapkan kekhawatirannya soal ancaman gagal bayar utang. Menurutnya, akan sangat sulit bagi pemerintah untuk membayar utang tanpa menaikkan batas utang.
Menurutnya AS saat ini sedang berada dalam deadline untuk menaikkan batas utangnya pada 1 Juni. Pembicaraan dengan Kongres AS masih terus dilakukan oleh Yellen.
"Dalam surat terakhir saya kepada Kongres bahwa kami tidak dapat membayar semua tagihan kami pada awal Juni. Saya akan terus memperbarui informasi ke Kongres, tetapi saya pasti belum mengubah penilaian saya. Jadi saya pikir itu adalah tenggat waktu yang sulit," kata Yellen dikutip dari CNN, Senin (22/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yellen menegaskan akan ada beberapa utang pemerintah AS yang tidak terbayar jika plafon tidak dinaikkan. Dia mengatakan kemungkinan AS benar-benar gagal bayar utang jika tidak ada intervensi kongres.
"Harapan tulus saya adalah Kongres akan menaikkan plafon utang. Tidak akan ada hasil yang dapat diterima jika plafon utang tidak dinaikkan, terlepas dari keputusan apa yang kita buat," ungkap Yellen.
Dia pun setuju dengan pernyataan Biden yang mengatakan pemberlakuan Amandemen ke-14 tampaknya menjadi sesuatu yang tidak dapat digunakan dengan tepat dalam keadaan ini, mengingat ketidakpastian hukum dan kerangka waktu.
Menurutnya ada kemungkinan beberapa tindakan sepihak ekstra yang dapat diambil presiden mungkin akan dipertimbangkan, namun dia mengatakan pilihan sulit akan dibuat jika kesepakatan tidak terjadi dan beberapa tagihan tidak akan dibayar.
"Akan ada pilihan sulit jika plafon utang tidak dinaikkan," kata Yellen.
Tonton juga Video: AS Mulai Larang Warganya Gunakan TikTok