Harga emas cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Dalam beberapa waktu ke belakang, emas beberapa kali membukukan kenaikan tajam.
Ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat harga emas naik signifikan. Hal ini mesti Anda pahami jika ingin atau sudah mulai berinvestasi emas agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal. Dikutip dari website OJK, berikut ini beberapa kondisi yang bisa memicu harga emas meroket.
1. Gonjang-ganjing Ekonomi Global
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gonjang-ganjing ekonomi global bisa memberikan pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan harga emas. Sebagai contoh ketika perang dagang Amerika Serika dan China melakukan perang dagang.
Kondisi tersebut menyebabkan investor global beramai-ramai untuk berinvestasi aset aman, salah satunya emas. Faktor itu lah yang menyebabkan harga emas mengalami kenaikan karena sedang diminati oleh investor global.
Namun sebaliknya, kalau ekonomi global sedang dalam kondisi aman. Para investor cenderung mengalokasikan dananya di sejumlah instrumen investasi, termasuk aset-aset yang berisiko. Efeknya hal tersebut bisa membuat harga emas mengalami penurunan.
2. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Kalau The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya.
Sebab dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas. Begitu juga sebaliknya, saat ini, The Fed telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Harga emas pun melonjak naik karena keluarnya keputusan tersebut.
3. Laju Inflasi
Laju inflasi juga memberikan pengaruh terhadap kenaikan dan penurunan harga saham. Semakin tinggi tingkat inflasi maka harga emas akan merangkak naik.
Kenaikan tersebut disebabkan karena banyak masyarakat yang enggan untuk menyimpan aset mereka dalam bentuk uang karena kehilangan nilainya. Sementara, emas harganya cenderung stabil bahkan lebih aman ketika inflasi.
4. Nilai Tukar Dolar AS
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Oleh karena itu lah, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal semakin tinggi. Namun sebaliknya, kalau nilai tukar rupiah menguat harga emas lokal cenderung turun.
Nah, sebelum kondisi tersebut terjadi, ada baiknya Anda sudah mulai menyimpan emas. Emas dapat menjadi safe haven untuk mengamankan aset Anda dibandingkan tabungan uang.
Tak hanya itu, harga emas setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Dalam periode lima tahun misalnya, dikutip dari harga-emas.org, per Mei 2018 berkisar Rp 596 ribu sementara pada Mei 2023 berada di angka Rp 1 jutaan.
Sementara itu, dikutip dari logammulia.com harga Rabu (24/5/2023), emas Antam 1 gr sebesar Rp 1.056.000, 2 gr sebesar Rp 2.052.000, 3 gr sebesar Rp 3.053.000, 5 gr sebesar Rp 5.055.000, dan 10 gr sebesar Rp 10.055.000.
Setiap membeli emas batangan langsung di Antam biasanya akan dikenakan pajak sebesar 0,45% sesuai aturan Peraturan Menteri Keuangan 34/PMK.010/2017. Namun, tarif ini berlaku jika menyertakan nomor NPWP. Sementara itu, untuk pembeli tanpa menyertakan nomor NPWP dikenakan pajak sebesar 0,90%.
Namun untuk pembelian emas di Pegadaian harga yang tertera sudah dikenakan pajak. Teruntuk para pemula yang baru belajar investasi Emas, bisa membeli emas satuan melalui layanan Tabungan Emas Pegadaian. Adapun per hari ini, Rabu (24/5) harga beli untuk untuk 0,01 gram emas dibanderol dengan kisaran Rp 9.860.
Selain itu tersedia pula fitur Simulasi Tabungan Emas untuk membantu menghitung nilai investasi emas. Jika ingin membeli emas dengan sistem angsuran, Anda bisa memanfaatkan Simulasi Cicil Emas. Ayo mulai nabung emas dari sekarang pakai Pegadaian Digital, mudah dan praktis!
Simak Video: Harga Emas Naik, Warga di Parepare Ramai-ramai Jual Emas