OJK Laporan Ke DPR Sudah Habiskan Anggaran Rp 3 T, Buat Apa Saja?

OJK Laporan Ke DPR Sudah Habiskan Anggaran Rp 3 T, Buat Apa Saja?

Ilyas Fadhillah - detikFinance
Kamis, 25 Mei 2023 13:14 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,45 triliun sepanjang 2023. Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengatakan, per 30 April 2023 realisasi anggarannya mencapai Rp 3 triliun, atau sekitar 40.3% dari pagu anggaran.

"Sebagaimana pagi anggaran yang sudah mendapat persetujuan DPR pada 30 November tahun lalu, besarnya Rp 7,45 triliun. Sampai dengan 30 April 2023, realisasi anggaran adalah Rp 3,007 triliun atau 40,3% dari pagu anggaran, masih terdapat saldo anggaran Rp 4,44 triliun atau 59,6%," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Adapun jenis belanja OJK terdiri dari empat jenis kegiatan, yaitu untuk operasional, administrasi, pengadaan aset, dan pendukung lainnya. Mirza menjelaskan per 30 April 2023 untuk kegiatan operasional sudah terealisasi Rp 133 miliar atau 17,95%. Sisa saldo adalah Rp 608 miliar atau 82%.

Sementara untuk kegiatan administratif realisasinya adalah Rp 2,78 triliun atau 46%. Menurut Mirza pagu anggaran untuk administratif adalah yang paling besar.

"Pagu anggaran jenis kegiatan administratif, ini memang menumpuknya di sini karena disini adalah terkait remunerasi dan pajak, sebesar Rp 6,03 triliun, realisasi anggaran Rp 2,78 triliun atau 46%. Sehingga saldo anggaran Rp 3,24 triliun atau 53,7%," bebernya.

Kemudian untuk realisasi pengadaan aset Rp 85,3 miliar atau 12,5%. Saldo anggaran yang tersisa adalah Rp 549,9 miliar.

Mirza juga membeberkan realisasi untuk per bidang, misalnya perbankan Rp 622 miliar atau 49,9%, IKNB Rp 330 miliar atau 53,9%, dan Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) Rp 118 miliar. Sementara realisasi bidang manajemen risiko dan pengendalian kualitas (ARK) Rp 66 miliar.

"Pagu anggaran EPK Rp 292 miliar, dan realisasi anggaran Rp 118 miliar, saldo anggaran Rp 173 miliar atau 59%. Pagu anggaran ARK 153 miliar, dan realisasi anggaran Rp 66 miliar atau 43%. Saldo anggaran Rp 87,5 miliar," pungkasnya.




(zlf/zlf)

Hide Ads