Permainan Tengkulak Diduga Jadi Pemicu Lonjakan Harga Telur

Permainan Tengkulak Diduga Jadi Pemicu Lonjakan Harga Telur

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 25 Mei 2023 21:15 WIB
Pekerja mengangkut telur ayam di Pasar Induk Rau Kota Serang, Banten, Rabu (17/5/2023). Menurut pedagang harga telur ayam naik sejak sepekan terakhir dari Rp23 ribu menjadi Rp34 ribu per kilogram akibat pasokan berkurang sementara permintaan naik. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Ilustrasi.Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Jakarta -

Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menyoroti kenaikan harga telur ayam yang kini tembus Rp 32.000 per kilogram (kg) sampai Rp 40.000/kg. Wakil Ketua BPKN RI M Mufti Mubarok menduga biasanya kenaikan harga telur ayam disebabkan oleh permainan dari tengkulak atau agen telur saat permintaan meningkat.

"Sekarang telur naik ya, tentu ada hukum supply dan demand biasanya kebutuhan ini kan naik menjelang hari raya lagi (Idul Adha) ini kan kebutuhan besar dan orang sudah ekonominya mulai tumbuh. Biasanya para tengkulak, agen-agen ini memainkan harga-harga itu. Maka tentu akan kita cek di mana titik kenaikannya," katanya kepada wartawan di Kantor BPKN, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).

Menurutnya jika kenaikannya 10% sampai 20% masih wajar, tetapi kalau lebih dari itu konsumen tentu akan teriak. Jadi, jika benar ada kenaikan yang siginifikan, BPKN akan mendorong pemerintah untuk melakukan upaya penurunan harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena telur inikan kebutuhan pokok sekali, sehingga kami akan melakukan upaya-upaya rekomendasi kepada pemerintah supaya ada penurunan. Kalau 10-20% (kenaikannya) wajar, kalau sudah lebih dari itu konsumen akan teriak, dan tugas kita memberikan pertimbangan bagaimana untuk pasokan terpenuhi sepeti Minyakita dan sebagianya," ujarnya.

BPKN sendiri akan melakukan pemantauan langsung ke lapangan tekait kenaikan harga telur ayam itu. Pihaknya juga akan mendorong pelaku usaha agar menurunkan harga telur ayam.

ADVERTISEMENT

"Tentu kita akan turun ke lapangan lagi untuk memastikan karena samplingnya harus seluruh Indonesia tidak hanya di pasar a dan b minimal tradisional dan modern, apakan kenaikannya ini di satu titik saja, sehingga nanti oh memang kenaikannya sistemic, masif dan terstruktur," tutupnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengakui harga telur ayam mengalami kenaikan, tetapi hanya di beberapa tempat saja. Menurut pantauannya masih ada harga telur yang di level Rp 25.000 per kilogram (kg).

"Kita keliling seluruh tempat semaksimal mungkin kita cek ke pasar. Betul ada yang naik, tetapi ada yang turun, yang turun teman-teman bisa melihat lah bahwa nggak selalu itu Rp 40.000 ada yang Rp 38.000 ada yang Rp 35.000 ada Rp 25.000. Jadi ini variatif harganya," katanya di Kementerian Perdagangan, dikutip Rabu (24/5/2023).

(ada/hns)

Hide Ads