Pengusaha Ngeluh Sudah 4 Bulan Izin Impor Bawang Putih Nggak Terbit

Pengusaha Ngeluh Sudah 4 Bulan Izin Impor Bawang Putih Nggak Terbit

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 25 Mei 2023 22:28 WIB
Bawang putih impor dari China
Bawang putih impor.Foto: Imam Suripto/detikcom
Jakarta -

Importir bawang putih mengeluhkan sudah empat bulan izin impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) tak kunjung terbit. Padahal, sekitar 90% kebutuhan bawang putih di Indonesia dipenuhi dari impor

Ketua Umum Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Purbarindo) Reinhard Antonius M. Batubara mengatakan pelaku usaha importasi bawang putih telah memenuhi syarat adminitrasi sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 25 tahun 2022 tentang penerbitan Surat Persetujuan Impor (SPI).

Namun, SPI tersebut tidak kunjung diterbikan oleh Kemendag. Padahal, di Permendag Nomor 25 tahun 2022 Pasal 8 Ayat 1 dan 2 terkait Izin usaha diberikan dalam jangka waktu paling lama 5 hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap sesuai persyaratan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita secara administratif juga sudah celar. Persyaratan diikutin semua. Ya memang kan keputusan mengeluarkan izin ada di kementerian," kata Reinhard dalam keterangan tertulis, Kamis (25/5/2023).

Reinhard mengaku telah tiga kali menyurati Kemendag untuk meminta kepastian terkait penerbitan SPI bawang putih. Namun, menurutnya Kemendag belum juga menanggapi surat tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah bersurat tiga kali ada tanda terimanya dan surat itu sudah diterima dari asosiasi juga kita sudah bersurat dari pelaku usaha juga sudah bersurat. Tapi sampai saat ini belum ada respons," tuturnya.

Dia mengatakan, sudah menunggu penerbitan SPI bawang putih dari Kemendag selama empat bulan lamanya. Sedangkan, para importir telah mengikuti aturan wajib tanam untuk mendapatkan alokasi impor bawang putih.

"Kan itu arahan dari kementan. Di situ lah diperlukan verifikasi. Badan-badan terkait juga harusnya menjaga itu. Kalau itu kan per PT jadi kita ngga bisa ngecek. Tapi komitmen dari pelaku usaha ada," tutup Reinhard.

(ada/hns)

Hide Ads