Punya Penduduk Banyak, Nigeria Darurat Vaksin!

Punya Penduduk Banyak, Nigeria Darurat Vaksin!

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 26 Mei 2023 09:06 WIB
Suasana pemukiman terapung kumuh dan terpadat di Makoko, Lagos, Nigeria, Selasa (8/11/2022).
Foto: AP Photo/Sunday Alamba
Jakarta -

Nigeria tercatat sebagai negara terpadat ketujuh di dunia dan nomor satu di Afrika. Populasi negara tersebut saat ini sejumlah 220.902.076 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 226 per km persegi.

Nigeria tidak hanya dilanda wabah COVID-19, melainkan banyak wabah lainnya seperti malaria, polio, tipus, peningkatan penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan neurologis. Konsumsi alkohol dan penggunaan tembakau di sana sangat tinggi di mana masing-masing sebesar 9,1% dan 17,4%.

Sebagai negara dengan penduduk besar, Nigeria memberikan 9 jenis vaksin dalam program imunisasi dasarnya yaitu vaksin Pentavalen, hepatitis B, campak, meningitis konjugat, PCV-10, IPV, OPV, vaksin BCG dan vaksin yellow fever. Expanded Immunization Program (EPI) di Nigeria diperkenalkan pada 1978 dengan tujuan memberikan imunisasi rutin kepada anak-anak di bawah usia dua tahun.

Nyatanya status kesehatan anak-anak di negara tersebut masih kurang baik. Hal itu tercermin dari cakupan imunisasi untuk semua antigen menduduki posisi terendah di dunia yakni hanya 12,9% pada 2003, turun drastis dari tahun 1990 yang sebesar 81,5%.

Nigeria Utara menjadi wilayah dengan cakupan imunisasi terendah di dunia sehingga ribuan anak menjadi korban penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Persentasi bayi yang mendapatkan imunisasi lengkap per negara bagiannya tidak mencapai target, kurang dari 1% di Jigawa, 1,5% di Yobe, 1,6% di Zamfara dan 8,3% di Katsina.

Masalahnya adalah Nigeria kekurangan banyak pasokan vaksin. Tantangannya yakni keterbatasan kapasitas infrastruktur dan biaya pengadaan untuk memproduksi vaksin. Saat ini beberapa negara di Afrika masih tergantung pengadaan vaksinnya dari UNICEF, Covax Facility dan bantuan negara lain.

Kebutuhan vaksin di Nigeria terus meningkat seiring dengan membaiknya program kesehatan yang dilakukan pemerintahnya. Khusus kebutuhan vaksin Pentavalen saja, di Nigeria diproyeksikan mencapai 23.245.557 dosis selama 2022.

Pemerintah Indonesia melalui kerja sama Indonesian AID dan PT Bio Farma berencana memberikan dukungan vaksin Pentavalen sebanyak 730.000 dosis (146.000 vial). Hal itu untuk meningkatkan cakupan imunisasi wajib pada bayi di Nigeria

Dalam rangka mendukung peran Indonesia di Presidensi G20, Nigeria diharapkan dapat menjadi salah satu prioritas negara untuk penyaluran vaksin. Terlebih lagi pelaksanaan vaksinasi global ini dapat mendukung kolaborasi dengan African Union Development Agency (AUDA-NEPAD) dalam kerangka Presidensi G20.

Ke depannya, direncanakan PT Bio Farma akan melakukan kerja sama teknologi transfer untuk vaksin Pentavalen. Jumlah penduduk yang besar dan angka kelahiran yang tinggi di Nigeria bisa menjadi peluang baik bagi Indonesia khususnya PT Bio Farma untuk melakukan ekspansi pasar vaksin di sana dalam memenuhi kebutuhan program vaksinasi.




(aid/zlf)

Hide Ads