Fenomena jasa titip (Jastip) tiket konser menjadi salah satu usaha sampingan yang bisa menghasilkan keuntungan. Apalagi dengan ramainya konser musisi dalam dan luar negeri pasca pandemi COVID-19 yang sudah mereda.
Usaha jastip ini bermunculan karena potensi pasar yang besar dan banyaknya orang yang ingin membeli tapi tak bisa berebut atau war tiket. Dari sinilah peluang usaha muncul yaitu mencarikan tiket untuk orang-orang yang ingin nonton tanpa ribet.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memandang, usaha jastip tiket konser bisa menjadi salah satu usaha sampingan yang cukup menjanjikan di tahun 2023 ini. Bisa dilihat dari animo masyarakat yang tinggi saat war tiket Coldplay beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi jumlah konser meningkat pasca pandemi dan konser musik sebagian dinikmati kelas menengah atas yang tidak punya waktu mengantri tiket karena kesibukan sehingga andalkan jastip," kata Bhima, kepada detikcom, Jumat (26/5/2023).
Adapun rentang biaya jastip sendiri berbeda-beda, tergantung dari jenis tiket dan musisi yang tampil. Menurutnya, besaran biaya jasanya berkisar di Rp 200 ribu -700 ribu. Bhima pun mencoba membuat permisalan dengan asumsi rata-rata biaya jasanya Rp 450 ribu per tiket.
"Penyedia jastip di konser yang cukup populer bisa melayani hingga 200 tiket. Ya tinggal dikalikan jasa rata-rata maka bisa raup Rp 90 juta. Sekali lagi bergantung dari ketersediaan tiket konser nyadanpermintaan," ujarnya.
Pandangan senada juga diungkapkan Pakar Bisnis Profesor Rhenald Kasali. Namun demikian, menurutnya kondisi moncernya usaha jastip ini akan cepat berlalu dan hal baru pun akan datang terus.
"Tapi ini cepat berubah. Netizen ini saling mimikri, saling kritik dan semakin menuntut fairness. Komentarnya pedes-pedes. Opportunity cepatberubah," katanya, saat dihubungi terpisah.
Menurutnya, momentum geliat konser musik ini nantinya akan mencapai titik bosannya. Kemudian, akan muncul hiburan-hiburan baru lainnya, misalnya hiburan anak-anak, pameran, binatang, dan lain sebagainya. Semakin ke sini, anak-anak muda semakin banyak eksplor. Hal ini pun yang turut membuat beragam profesi dan cara bisnis baru terlahir.
"Model bisnisnya (jastip konser musik) agak panjang masanya, tapi pilihan produknya cepatberubah," imbuhnya.
(kil/kil)