.webp)
Perum Bulog menyatakan langkah Vietnam mengurangi kuota ekspor beras tidak akan berpengaruh besar ke Indonesia. Selama ini, Indonesia sendiri dikenal sebagai negara yang cukup banyak melakukan impor beras dari Vietnam.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal menyatakan pada dasarnya impor, termasuk dari Vietnam hanya merupakan salah satu alternatif untuk pemenuhan beras cadangan pemerintah (CBP).
Awaludin menegaskan Bulog akan menjadikan produksi beras lokal dari para petani sebagai sumber utama penyerapan CBP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Impor hanya lah salah satu alternatif sumber untuk memenuhi cadangan beras pemerintah, sumber utama CBP tetap produksi beras dalam negeri yang sampai saat ini Bulog tetap melakukan penyerapan," ungkap Awaludin kepada detikcom, Senin (29/5/2023).
Selain itu, bila terpaksa impor pun, Awaludin bilang masih banyak sekali negara yang jadi alternatif asal impor beras. Mulai dari Thailand, India, sampai Pakistan.
"Selain Vietnam, ada beberapa negara yang menjadi alternatif asal impor, seperti Thailand, India dan Pakistan," ujar Awaludin.
Seperti diketahui, Vietnam berencana memangkas kuota ekspor berasnya. Negara itu berencana memangkas kuota impor dengan jumlah yang cukup signifikan atau mencapai 44%.
Impor beras dari Vietnam akan dipangkas hanya 4 juta ton saja pada tahun 2030. Tahun lalu sendiri, Vietnam mengekspor beras sebesar 7,1 juta ton.
Lihat juga Video 'Ariza soal Ekspor Beras ke Arab: Semoga Bisa Ekspor Komoditi Lain':
