CEO HMNS Rizky Arief Dwi Prakoso menceritakan pengalamannya sebelum membangun merek parfum di bawah bendera PT Hadir Mengharumkan Nusantara (HMNS). Lulusan sarjana Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) itu awalnya bercita-cita ingin bekerja di perusahaan minyak dan gas (migas).
Rizky mengatakan cita-citanya itu dibuat dengan harapan bisa mendapat gaji besar. Nyatanya pada tahun kelulusannya di 2016, industri migas sedang jatuh-jatuhnya.
"Saat mau masuk ke kantor yang gua mau oil and gas, saat itu 2016 oil and gas lagi jatuh banget industrinya, jadi mereka lay off semua orang nggak ada pembukaan sama sekali," kata Rizky dalam acara dPreneur 'Muda-muda Jadi CEO' yang didukung oleh Bank BJB, tanda mata untuk negeri di Binus University Alam Sutera, Tangerang, Selasa (30/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cuan Ratusan Juta dari Bisnis Makanan Beku |
Rizky mengaku sempat menganggur setelah lulus menjadi sarjana. Setelah mendapat desakan dari pacarnya, ia akhirnya magang menjadi copywriter di sebuah merek sepatu.
"Gua sempat nganggur lama, main Dota, pacaran, sampai akhirnya cewek gua marah 'lu ambil apa kek, kerja apa kek'. Gua intern di sebuah brand sepatu jadi copywriter," bebernya.
Setelah di bulan ketiga, Rizky mengaku sempat mendapat tawaran pekerjaan di PT Freeport untuk penugasan di Papua. Setelah mendapat berbagai masukan dari teman terdekat, ia menolak tawaran tersebut dan memilih bekerja penuh waktu di perusahaan sepatu.
"Banyak yang menyarankan untuk ambil perusahaan tambang, tapi ada dua orang yang kemudian dateng ke gua bilang kalo gua ngerjain copywriter itu happy. Itu cuma validasi doang untuk kemudian gua pengin cari sesuatu yang berisiko," ucapnya.
Rizky lalu menjadi CEO NAH Project pada September 2017-Oktober 2018. Sampai akhirnya dia memilih memulai bisnis sendiri dengan merek parfum HMNS.
"Sekarang HMNS sudah punya lima store di Indonesia," ucapnya.
Lihat juga Video 'PT Freeport Indonesia, Menyatukan Perbedaan':