Harga telur ayam saat ini telah mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari tahun lalu. Komoditas pangan utama masyarakat itu kini harganya tembus Rp 30.000 per kilogram (Kg) secara rata-rata nasional.
Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Rofi Yasifun mengatakan harga tersebut sebenarnya sudah ideal di kelas konsumen, karena saat ini harga telur ayam di kandang peternak sudah Rp 25.000 sampai Rp 26.000 per kilogram.
"Harga telur ayam saat ini Rp 25.000 sampai Rp 26.000 itu saja sudah mepet hanya untuk pakan ayam dan menggaji karyawan, belum replacement. Harga keekonomian saat ini itu Rp 26.000 sampai Rp 28.000 (di peternak)," katanya kepada detikcom, ditulis Sabtu (3/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di saat yang sama konsumen kaget harga telurnya sudah Rp 30.000-Rp 32.000, itu yang benar, harga wajar sesuai dengan biaya produksi," katanya kepada detikcom, ditulis Sabtu (3/5/2023).
Harga pakan untuk ayam sudah mengalami kenaikan selama 2 tahun terakhir ini. Kenaikan itu disebabkan kebutuhan pakan masih diperlukan dari impor. Mahalnya kebutuhan dari impor itu diakibatkan karena adanya perang Ukraina dan Rusia.
"Harga SBM (Soyabean Meal) Rp 6.500 sampai Rp 7.500 saja sudah mahal. Sampai hari ini sudah Rp 9.500 sampai Rp 11.000, naiknya sudah di atas 30%. MBM (meat bone meal) juga sudah tinggi sekali," ungkapnya.
Harga jagung juga terus mengalami peningkatan, di mana jagung sendiri berkontribusi sebesar 40% sampai 55% pada pakan ayam. Selain harga pakan yang tinggi, populasi ayam di peternakan juga sedikit imbas ruginya peternak dua tahun belakangan ini.
"Saat ini harga wajar (di peternak) Rp 26.000-Rp 28.000, di konsumen Rp 30.000 sampai Rp 32.000, harga keseimbangan baru ini harus dipahami oleh semua, belum lagi cuaca ekstrem beberapa bulan ini produksi turun 5%-25%" jelasnya.