UMKM Pemenang Tender Pemerintah Dapat Kredit Digital Rp 1,2 T Sejak 2020

UMKM Pemenang Tender Pemerintah Dapat Kredit Digital Rp 1,2 T Sejak 2020

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 05 Jun 2023 08:00 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Pelaku UMKM yang terlibat dalam proyek pengadaan pemerintah mendapatkan tambahan modal melalui layanan pembiayaan digital. Sejak 2020, Investree bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) termasuk Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dalam rangka menyalurkan pinjaman kepada para pemenang tender pemerintah.

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan penyaluran pembiayaan untuk pelaku UMKM pemenang tender pemerintah merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023, yaitu peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Kami menghadirkan akses pembiayaan berbasis digital bagi pelaku UMKM pemenang tender pemerintah. Ada lebih dari 170 ribu pelaku UMKM terdaftar dalam platform pengadaan seperti LPSE dan eCatalogue. Dan terdapat hampir 2 juta proyek pemerintah tersedia bagi pelaku UMKM," beber Adrian dalam keterangannya, dikutip Senin (5/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak 2020, Investree telah menyalurkan Rp 1,2 triliun khusus untuk pembiayaan tender pemerintah. Porsi ini mencakup sekitar 10% dari total penyaluran pinjaman Investree sejak pertama kali berdiri sampai sekarang.

Penyaluran pinjaman ini didominasi oleh penerima pinjaman UMKM dari industri perdagangan barang/jasa khususnya alat-alat kesehatan (alkes), IT dan layanan komputer, serta kreatif.

ADVERTISEMENT

Adrian mengatakan seiring bertumbuhnya penyaluran pinjaman sejak pertama kali berdiri, Investree turut meningkatkan kualitas manajemen risiko untuk memberikan rasa nyaman bagi pemberi pinjaman dan peminjam.

Hal ini terbukti dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performance Loan (NPL) Investree berada dalam garis aman yakni sebesar 2,93%, lebih lendah dari NPL rata-rata industri yang mencapai 4,3%.

"Menyikapi pemberitaan yang sedang marak tentang Investree, pada intinya kami terus berkomitmen untuk memberikan penyelesaian optimal bagi Lender dan Borrower, termasuk mengirimkan informasi real-time terkait pendanaan kepada Lender," kata Adrian.

(hal/ara)

Hide Ads