Viral Warga Panik Gegara Toko Emas Tutup, Jangan Beli Perhiasan Buat Investasi

Viral Warga Panik Gegara Toko Emas Tutup, Jangan Beli Perhiasan Buat Investasi

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 06 Jun 2023 13:10 WIB
Penjual menata perhiasan emas di Cikini Gold Center, Jakarta, Senin (24/11/2014). Realisasi ekspor produk perhiasan Januari-Agustus 2014 secara mengejutkan mencapai US$ 3,17 miliar atau sekitar Rp 38 triliun. Capaian ini naik hingga 100% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Ilustrasi Toko Emas/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Viral di media sosial sebuah toko emas tutup dan para warga panik karena khawatir harga jual perhiasan turun jika dijual di tempat lain. Beli emas perhiasan buat investasi untung atau buntung ya?

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, dirinya tak merekomendasikan masyarakat untuk berinvestasi emas perhiasan. Pasalnya, investasi ini bisa saja tak untung atau boncos.

"Ini pelajaran buat masyarakat juga. Kalau memang tujuannya investasi, lebih baik beli emas (batangan) yang punya legalitas, bukan yang sifatnya perhiasan. Karena pasti ada potongan saat dijual dan pasti lebih rendah dari harga pasar," katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (6/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bhima lebih merekomendasikan masyarakat berinvestasi emas batangan daripada perhiasan. Berbeda dengan perhiasan, emas batangan jika dijual harganya lebih stabil dan bisa meningkat dalam beberapa tahun.

"Sebaiknya sih emas batangan yang menjadi preferensi investasi karena emas perhiasan banyak kekurangan, buyback cenderung rendah, potongannya banyak. Emas perhiasan juga kurang likuid, tidak semua suka, tergantung selera. Lebih ke estetikanya. Terkecuali mungkin yang memang nilainya cukup besar untuk dilelang atau memiliki nilai sejarah," ujar Bhima.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi berpandangan, investasi perhiasan boleh saja asal emas 24 karat.

"Tapi kalau di bawah itu, itu bukan investasi, itu untuk punya-punya saja. Karena pasti pas dijual akan lebih rugi, tapi ruginya ongkos saja, lebih kecil. Investasi itu high risk high return," ujarnya dihubungi terpisah.

Investasi perhiasan emas marak di daerah. Cek halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Ada 'Tukang Cilor' Dibalik Penangkapan Perampok Toko Emas di Tangsel

[Gambas:Video 20detik]



Namun, ia tak menampik bahwa fenomena berinvestasi perhiasan emas masih banyak dilakukan, khususnya di daerah. Padahal, emas di bawah 24 karat harganya tidak akan berubah.

"Beli emas 19-18 karat lebih ke dipakai untuk mempercantik diri. Karena harganya dari tahun ke tahun tidak akan berubah. Beli Rp 300 ribu per gram, itu harga tidak akan berubah karena tidak 24 karat," kata Ibrahim.

"Coba tanya toko emasnya, apakah emas ini hidup? Pasti dia jawab itu nggak hidup," imbuhnya.

Ibrahim menjelaskan, dalam industri perhiasan yang paling berpengaruh adalah ongkos pembuatan dan surat dari perhiasan. Oleh karena itu, apabila suatu toko perhiasan tutup, apalagi yang masih konvensional, akan membuat konsumennya kesulitan untuk menjual kembali emasnya tanpa rugi.

"Kenapa? Sampai saat ini toko perhiasan belum punya standar. Sesuka hati dari pemilik tokonya. Sama juga kita punya perhiasan emas, suratnya hilang, itu kena potongan lagi. Karena pada dasarnya toko perhiasan itu yang dijual bukan emasnya tapi suratnya," ujarnya.

"Misalnya cincin saya Rp 7 juta, karena nggak ada surat dibayar hanya Rp 4 juta. Kata tokonya, 'kalau mau, ya kalau nggak mau yaudah'. Karena toko mahalnya karena ongkos bikinnya juga," imbuhnya.

Berkaca pada kejadian ini, Ibrahim menyarankan, agar masyarakat yang mau berinvestasi memilih untuk menggunakan emas batangan ketimbang perhiasan emas. Mengingat harga jual emas perhiasan tidak dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dari harga belinya.

"Kalau mau investasi yang batangan (emas), tapi yang relatif kecil, jangan yang besar seperti 1 kg. Karena menurut saya kurang tepat untuk investasi. Kalau bisa yang kecil seperti 5-10 gram," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads