Viral Toko Tutup Digeruduk Warga, Investasi Emas Batangan Aja Anti Waswas

Viral Toko Tutup Digeruduk Warga, Investasi Emas Batangan Aja Anti Waswas

Shafira Cen - detikFinance
Rabu, 07 Jun 2023 07:45 WIB
Suasana toko emas yang berada di Pasar Pagi Pemalang.
Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Jakarta -

Video puluhan warga geruduk sebuah toko emas di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Para warga yang mayoritas konsumen toko itu khawatir dengan isu toko akan tutup permanen, bahkan ada yang sampai menangis histeris.

Adapun kejadian ini pada mulanya viral di media sosial karena diunggah oleh akun TikTok @arena.fakta. Akun tersebut menyebut, toko yang dimaksud adalah Toko Emas Berkah. Para konsumen ini khawatir, jika toko tutup permanen, mereka harus menjual perhiasan di toko lain sehingga harganya bisa jatuh.

Pengamat Ekonomi sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, wajar apabila konsumen toko emas tersebut panik. Sebab, umumnya perhiasan dari suatu toko bila dijual kembali ke toko lain harganya akan jatuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibrahim menjelaskan, dalam industri perhiasan yang paling berpengaruh adalah ongkos pembuatan perhiasan dan surat dari perhiasan. Oleh karena itu, apabila suatu toko perhiasan tutup, apalagi yang masih konvensional, akan membuat konsumennya kesulitan untuk menjual kembali emasnya tanpa rugi.

"Kenapa? Sampai saat ini toko perhiasan belum punya standar. Sesuka hati dari pemilik tokonya. Sama juga kita punya perhiasan emas, suratnya hilang, itu kena potongan lagi. Karena pada dasarnya toko perhiasan itu yang dijual bukan emasnya tapi suratnya," kata Ibrahim, saat dihubungi detikcom, Selasa (6/6/2023).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, dirinya tak merekomendasikan masyarakat untuk berinvestasi emas perhiasan. Pasalnya, investasi ini bisa saja tak untung atau boncos.

Bhima lebih merekomendasikan masyarakat berinvestasi emas batangan daripada perhiasan. Berbeda dengan perhiasan, emas batangan jika dijual harganya lebih stabil dan bisa meningkat dalam beberapa tahun.

"Sebaiknya sih emas batangan yang menjadi preferensi investasi karena emas perhiasan banyak kekurangan, buyback cenderung rendah, potongannya banyak. Emas perhiasan juga kurang likuid, tidak semua suka, tergantung selera. Lebih ke estetikanya. Terkecuali mungkin yang memang nilainya cukup besar untuk dilelang atau memiliki nilai sejarah," ujar Bhima, saat dihubungi terpisah.

Di sisi lain, menurut Ibrahim, investasi perhiasan boleh saja asal emas 24 karat. Namun, ia tak menampik bahwa fenomena berinvestasi perhiasan emas masih banyak dilakukan, khususnya di daerah. Padahal, emas di bawah 24 karat harganya tidak akan berubah.

"Beli emas 19-18 karat lebih ke dipakai untuk mempercantik diri. Karena harganya dari tahun ke tahun tidak akan berubah. Beli Rp 300 ribu per gram, itu harga tidak akan berubah karena tidak 24 karat," kata Ibrahim.

Benarkah Jual Perhiasan Emas di Toko Lain Bisa Rugi?

Penanggung jawab Toko Bintang Asia Gold & Jewellry, Fredo mengatakan, sistem jual kembali sebuah perhiasan akan menyesuaikan dengan kebijakan masing-masing toko dan harga pasaran emas. Dalam hal ini, bisa saja harga jual kembali menghasilkan keuntungan.

"Kalau naik banget harga pasaran bisa untung. Biasanya kalau perhiasan-perhiasan gitu harus jangka waktu lama," katanya, saat ditemui detikcom di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Meski demikian, Fredo juga menambahkan, menjual kembali perhiasan sudah pasti akan terpotong biaya ongkos. Dalam hal ini, setiap kita membeli perhiasan konsumen akan membayar lebih tinggi untuk ongkos pembuatannya. Namun ketika menjual ke toko lain, toko hanya menghitung harga emasnya saja tanpa proses pembuatannya.

Sementara itu, karyawan dari Toko Emas Mewah Gold & Jewellry, Putra juga turut mengatakan hal yang sama. Menurutnya, kenaikan harga perhiasan tak terpatok harus 24 karat. Ia menyebut, yang membuat biaya jual kembali perhiasan menurun ialah karena biaya ongkos tersebut.

"Perhiasan kan ongkosnya lumayan gede. Jadi untuk menutup biaya ongkosnya itu butuh jangka waktu panjang, harus nunggu naik (harga emas) dulu. Kalau jual saja sekarang bisa di Rp 700 ribuan, itu belum sama ongkosnya jadi Rp 850 ribuan. Jadi selisihnya (ongkos) Rp 150 ribuan," ujarnya, saat ditemui terpisah.

Lihat juga Video 'IRT di Sukabumi jadi Pelaku Investasi Bodong di Sukabumi':

[Gambas:Video 20detik]



(das/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads