Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mewaspadai laporan terbaru Bank Dunia (World Bank) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mentok di 4,9% pada 2023. Bendahara Negara itu bilang situasi global memang sedang tidak pasti.
"Ya kita waspadai saja, suasana dunia memang sedang tidak pasti," kata Sri Mulyani saat dimintai tanggapan soal Bank Dunia yang meramal ekonomi Indonesia tak sampai 5% di 2023, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Sri Mulyani menyebut berbagai lembaga internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) memang menggambarkan perekonomian akan melemah di semester II-2023. Situasi itu diprediksi terus berlanjut di 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski pun mungkin berita baiknya adalah nggak masuk resesi, tapi lemah. Artinya itu mendekati 0 dan growth-nya direvisi ke bawah semua untuk 2023," ucapnya.
Sri Mulyani mewaspadai situasi itu akan membuat permintaan terhadap ekspor melemah dan mempengaruhi kebijakan suku bunga dari negara-negara maju.
"Kita harus waspadai dari sisi antisipasi kita, karena menyangkut permintaan ekspor kita dan juga nanti pengaruhnya kepada kebijakan suku bunga dari negara-negara maju," imbuhnya.
Sebelumnya laporan Bank Dunia dalam Global Economic Prospects edisi Juni 2023, memprediksi ekonomi Indonesia di 2023 tidak sampai 5% atau tepatnya hanya 5,9%. Di 2024 juga diramal tumbuh stagnan di 4,9%, baru kemudian di 2025 kembali tumbuh 5%.
Proyeksi Bank Dunia itu jauh di bawah target yang dipasang pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 yakni 5,3%. Proyeksi tersebut juga jauh di bawah target Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2024 yang berkisar 5,1-5,7%.
(rrd/rrd)