Data dari badan statistik Eurostat menunjukkan ekonomi zona Eropa jatuh ke dalam resesi teknis di tiga bulan pertama tahun 2023. Keputusan Bank Sentral menaikkan suku bunga disebut menghambat pertumbuhan ekonomi kawasan itu.
Produk domestik bruto (PDB) 20 negara Eropa turun 0,1% pada kuartal pertama 2023 dibandingkan dengan kuartal terakhir tahun 2022. Kala itu PDB juga turun 0,1%.
Dikutip dari Reuters, Kamis (8/6/2023), kontraksi dua kuartal berturut-turut biasanya digambarkan sebagai resesi teknis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Permintaan domestik tidak dalam posisi yang baik," kata analis Oxford Economics. Belanja publik kuartal pertama disebut mengalami kontraksi terbesar, kecuali selama gelombang pertama penguncian virus corona pada tahun 2020.
"Ke depan, pertumbuhan akan tetap lemah meskipun harga grosir energi turun, karena pengetatan kebijakan moneter mengurangi investasi dan tekanan inflasi yang masih ada membatasi konsumsi," ujar mereka.
Secara terpisah, para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan triwulanan akan pulih masing-masing 0,2%, di tiga triwulan tersisa tahun 2023. Bank Sentral Eropa kemungkinan menaikkan 25 basis poin suku bunga pada pertemuan bulan Juni dan Juli, demi melawan inflasi yang membandel.
Mengomentari berita ini, Andrew Kenningham, kepala ekonom Eropa di Capital Economics mengatakan konsumsi rumah tangga telah terpukul oleh melonjaknya harga-harga dan kenaikan suku bunga.
Dilansir dari CNN, inflasi di zona euro melonjak tahun lalu ketika invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina membuat harga energi melonjak. Meski mereda, inflasi tetap tinggi dan menyentuh 6,1% di bulan Mei.
Sebagai informasi, statistik Jerman yang menunjukkan bahwa ekonomi terbesar di Eropa itu mengalami resesi pada awal 2023. Lalu, kontraksi ekonomi Irlandia melebar menjadi 4,6% dari perkiraan awal sebesar 2,7%, meskipun hal negatif ini disebabkan dampak pertumbuhan perusahaan multinasional besar di sana.
Resesi telah diperkirakan menjelang akhir tahun lalu karena Eropa bergumul dengan harga energi dan makanan yang tinggi dan ledakan belanja pasca-pandemi memudar.
Lihat Video: Keuangan Indonesia membaik BI 7-DAY Reverse Repo Rate Tetap 5,75%