Dilansir dari laman resmi Badan Pusat Statistik, inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa secara terus menerus yang menyebabkan turunya nilai uang.
Penyebab inflamasi bermacam-macam, dari mulai meningkatnya harga produksi hingga banyaknya jumlah uang yang beredar. Hal ini tentu berdampak terhadap masyarakat menengah ke bawah, yakni menurunnya daya beli karena harga yang makin melonjak tinggi.
Untuk mengetahuinya, simak penjelasan mengenai penyebab inflasi, lengkap dengan Jenis Inflasi, cara menghitung, dan dampaknya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Inflasi
Mengutip buku Ekonomi Moneter oleh Aji Supriyanto, pengertian inflasi mengarah pada peningkatan harga-harga secara umum dalam suatu perekonomian yang terjadi secara terus-menerus.
Sementara, menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.
Peningkatan harga yang menyebabkan inflasi adalah naiknya harga dalam sektor yang meluas seperti harga makanan, minuman, rokok dan tembakau, harga sandang, harga kesehatan, harga pendidikan, rekreasi, olahraga, harga transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Penyebab Inflasi
Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia, berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi.
1. Meningkatnya Biaya Produksi (Cost Push Inflation)
Penyebab inflasi yang pertama disebabkan oleh peningkatan biaya produksi atau tekanan dari sisi penawaran. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal berikut:
- Depresiasi nilai tukar terhadap uang asing yang menyebabkan harga impor naik dan biaya produksi meningkat
- Dampak inflasi luar negeri
- Peningkatan harga komoditas yang diatur pemerintah
- Negative supply shocks, seperti bencana alam atau gangguan dalam distribusi barang dan jasa
2. Meningkatnya Permintaan Barang dan Jasa (Demand Pull Inflation)
Inflasi juga dapat disebabkan oleh tekanan dari sisi permintaan, yakni meningkatnya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya.
3. Ekspektasi Inflasi
Ekspektasi inflasi adalah faktor yang disebabkan adanya persepsi dan harapan masyarakat serta pelaku ekonomi lainnya terhadap tingkat inflasi di masa depan. Hal ini dapat mempengaruhi konsumen, investor, dan pelaku ekonomi lainnya dalam mengambil keputusan.
4. Banyaknya Uang yang beredar
Peredaran uang yang tinggi di masyarakat juga dapat menyebabkan inflasi. Sebab, ketika uang meningkat, maka harga barang pun ikut naik.
Jenis-jenis Inflasi
Mengutip buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi oleh Bambang Widjajanta dkk., berikut adalah jenis-jenis inflamasi.
Inflamasi berdasarkan Sifatnya
- Inflasi Rendah (Creeping Inflation), inflasi yang besarnya kurang dari 10 % per tahun
- Inflasi Menengah (Galloping Inflation), inflasi yang besarnya 10-30% per tahun
- Inflasi Berat (High Inflation), inflasi yang besarnya antara 30-100% per tahun
- Inflasi Sangat Tinggi (Hyperinflation), inflasi yang ditandai dengan naiknya harga secara drastis mencapai 4 digit (di atas 100 %)
Inflasi Berdasarkan Sebabnya
- Demand Full Inflation, disebabkan permintaan yang tidak seimbang dengan penawaran produksi
- Cost Push Inflation, disebabkan kenaikan produksi karena biaya input (faktor produksi)
- Bottle Neck Inflation, disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor permintaan
Inflasi Berdasarkan Asalnya
- Inflasi dalam negeri (Domestic Inflation)
- Inflasi dari luar negeri (Imported Inflation)
Cara Menghitung Inflasi
Penghitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan indikator Indeks harga Konsumen (IHK) atau indeks pengeluaran.
Mengutip laman resmi bps.go.id., IHK merupakan indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dari suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu.
Berdasarkan the Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP) 2018, IHK dikelompokkan ke dalam sebelas kelompok pengeluaran sebagai berikut:
- Kelompok makanan, minuman, dan tembakau
- Kelompok pakaian dan alas kaki
- Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga
- Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga
- Kelompok kesehatan
- Kelompok transportasi
- Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan;
- Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya;
- Kelompok pendidikan
- Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan
- Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Dampak Inflasi Terhadap Masyarakat
Dikutip dari buku Perekonomian Indonesia oleh Muhammad Rapii, dkk, berikut adalah dampak inflasi bagi terhadap masyarakat.
Menurunnya Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
Inflasi menyebabkan daya beli masyarakat menjadi berkurang, bahkan semakin rendah, apalagi bagi mereka yang berpendapatan tetap. Sehingga, inflasi dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal perekonomian
Memperburuk Distribusi Pendapatan
Inflasi dapat menyebabkan kemerosotan nlai upah riil bagi amsyarakat dengan pendapatan tetap. SEmentara, bagi pemilik kekayaan seperti tanag dan bangunan dapat memeprtahankan atau justru menambah nlai riil kekayaannya.
Sehingga, dampak inflasi akan membagi pendapatan di antara kedua golongan tersebut secara tidak merata.
Terganggunya Stabilitas Ekonomi
Inflasi dapat mengganggu stabilitas ekonomi dengan merusak ekspektasi atas kondisi di masa depan para pelaku ekonomi. Sehingga, hal ini dapat menyebabkan terganggunya stabilitas perekonomian suatu negara dan memunculkan perilaku spekulasi dari masyarakatnya.
Nah, itulah penjelasan mengenai 4 penyebab inflasi, lengkap dengan jenis, cara menghitung, dan dampaknya terhadap masyarakat. Semoga bermanfaat, detikers!
(khq/fds)