Begini Kesiapan Infrastruktur Jelang Peluncuran Satelit SATRIA

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 14 Jun 2023 10:00 WIB
Satelit SATRIA/Foto: Kominfo
Jakarta -

Perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), memastikan infrastruktur ruas bumi (ground segment) siap beroperasi menjelang peluncuran Satelit Nusantara Tiga atau yang juga disebut Satelit Republik Indonesia (SATRIA) dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS) 18 Juni mendatang. Satelit dengan total kapasitas transmisi 150 Gbps ini akan diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX).

Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso, menjelaskan infrastruktur ground segment seperti pusat kontrol utama (Primary Satellite Center) dan pusat jaringan (Network Operation Center) yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, serta stasiun kontrol cadangan yang berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sudah dalam kondisi 100%. Jaringan komunikasi dan pendukung lainnya juga siap mendukung peluncuran Satelit SATRIA sehingga tidak ada elemen yang berpotensi menyebabkan penundaan.

"Peluncuran Satelit SATRIA akan menjadi pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia karena ini merupakan satelit multifungsi terbesar di Asia dan nomor lima di dunia. Kesiapan infrastruktur ground segment merupakan elemen penting dalam mendukung kesuksesan peluncuran SATRIA," kata Adi dalam keterangannya, Rabu (14/6/2023).

Dalam proyek Satelit SATRIA, PSN menyiapkan 11 stasiun bumi (gateway). Selain di Cikarang dan Banjarmasin, stasiun bumi lainnya berada di Batam, Pontianak, Tarakan, Manado, Kupang, Ambon, Manokwari, Timika, dan Jayapura. PSN menjalin kerja sama dengan The North West China Research Institute of Electronic Equipment (NWIEE) untuk membangun antena yang digunakan pada 11 stasiun bumi tersebut.

Untuk jaringan komunikasi dan pendukung lainnya, PSN berkolaborasi dengan Kratos Defense dan Hughes Network Systems (HNS). Kratos Defense menyiapkan perangkat Carriers Spectrum Monitoring (CSM) Satelit SATRIA serta Monitoring & Control (M&C) untuk memonitor serta mengontrol perangat radio frequency di 11 stasiun bumi. Adapun Hughes Network menyediakan IP Processing Hub untuk Satelit SATRIA.

"Secara keseluruhan, PSN menyediakan satelit beserta infrastruktur ground segment dan sistem komunikasi. Kami juga berkewajiban untuk mengoperasikan satelit SATRIA selama 15 tahun yang akan dilakukan oleh anak usaha PSN, PT Satelit Nusantara Tiga," kata Adi.

Satelit SATRIA diproduksi oleh perusahaan manufaktur antariksa Prancis, Thales Alenia Space (TAS). Proses produksi satelit berlangsung dari September 2020 hingga Mei 2023. Setelah diproduksi, satelit berbobot 4,6 ton dengan tinggi 6,5 meter ini dikirim melalui moda transportasi laut selama 17 hari dari Cannes, Prancis bagian Selatan, menuju Cape Canaveral. Saat ini, satelit telah berada di Payload Processing Facility SpaceX.

Menjelang peluncuran, Adi mengatakan Satelit SATRIA telah melalui berbagai tahapan persiapan mulai dari pengecekan kondisi satelit setelah tiba dari Prancis hingga pemasangan rocket adapter dan fairing (penutup satelit) pada roket Falcon 9. Proses pemasangan satelit dengan fairing memakan waktu hingga 8 jam. Tahapan selanjutnya, pada 15 dan 16 Juni, fairing yang berisi satelit akan diintegrasikan dengan roket. Setelah itu, 24 jam sebelum peluncuran, satelit dipindahkan dari hanggar menuju launch pad.

"Hitung mundur (countdown) akan dimulai empat jam sebelum peluncuran. Apabila satelit dipastikan kondisi baik, komputer akan mengambil alih proses peluncuran 60 detik sebelumnya. Kami berharap peluncuran Satelit SATRIA berlangsung dengan lancar kehadiran satelit ini akan memberikan kesempatan dan hak yang bagi masyarakat Indonesia dalam mengakses layanan internet," ujar Adi.

Simak Video 'Mengenal Satelit Satria-1 yang Akan Diluncurkan':



Proses Satelit SATRIA mengorbit di halaman berikutnya.




(fdl/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork