Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan Indonesia berencana menaikkan produksi padi atau beras. Namun, ada salah satu masalah yang belum tersedia dalam program itu seperti irigasi di sekitar bendungan.
"Kami tengah menyusun diarahkan pak Presiden, kita ingin menaikkan produksi pertanian padi dan beras, salah satu persoalan ini, irigasi teknis yang tidak tersedia," ungkapnya dalam Penyerahan Penghargaan Pembangunan Daerah 2023 di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).
Untuk menaikkan produksi padi, salah satu yang harus dibangun adalah bendungan dan saluran irigasi untuk lahan pertanian. Sayangnya, ditemukan waduk tanpa saluran irigasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, menurutnya harus ada kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan peningkatan produksi padi. Ia mencontohkan, ketika bendungan sudah dibangun, maka pemerintah daerah juga bahu-membahu membangun irigasi.
"Ketika dibangun bendungan itu tempatnya, lalu dijemput oleh pembangunan irigasi di bawah tersier kuarter yang menjadi tanggung jawab kabupaten, provinsi, kemudian nasional di irigasi primernya. Kesatupaduan ini yang kita inginkan," jelasnya.
Keterangan itu disampaikan saat Suharso menyampaikan terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sering kali mengalami penyimpangan karena berbagai kendala. Untuk itu pemerintah menargetkan agar rencana pembangunan pusat dan daerah sejalan.
"Maka bisa nyekrup, kapasitas bisa maksimum, kemudian kemampuan-kemampuan kita miliki juga bisa kita gunakan dengan baik, sumber dayanya sudah terbit dipakainya tidak sinkron saya rasa luar biasa," tuturnya.
"Pengalaman selama 20 tahun terakhir setelah RPJP 2005-2024, termasuk UU perencanaan pembangunan nasional, realitasnya banyak terjadi deviasi antara rencana pembangunan jangka menengah antara daerah dan provinsi dan kabupaten kita terhadap provinsi terhadap nasional. Kenapa? Pertama karena kalender politik yang berbeda. Kedua, ruang kreativitas yang terlalu luas," pungkasnya.
Lihat juga Video: Penampakan Sampah Menumpuk Sepanjang 1 Km di Irigrasi Polman