BPS: Impor RI Mei 2023 Capai US$ 21,28 Miliar, Naik 3,65%

BPS: Impor RI Mei 2023 Capai US$ 21,28 Miliar, Naik 3,65%

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 15 Jun 2023 11:36 WIB
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas dengan menggunakan alat berat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/4/2022).
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor Indonesia pada Mei 2023 mencapai US$ 21,28 miliar. Capaian ini naik sebesar 3,65% dibandingkan April 2023.

"Jika kita lihat lebih rinci impor migas pada Mei 2023 3,14 miliar USD atau naik 6,09%, ada catatan baru lagi bahwa dalam 3 tahun terakhir ini seperti yang terjadi di ekspor ternyata setelah pasca libur lebaran impor juga selalu menunjukkan pola meningkat. Ini karena peningkatan impor minyak mentah yang naik sebesar 51,81%," ungkap Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud, di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Edy menambahkan, kenaikan impor non migas 46,42% atau sebesar US$ 18,14 miliar ini terutama karena ada kenaikan impor mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya yaitu naiknya sebesar 52,49%, kemudian mesin dan perlengkapan elektrik naik sekitar 38,81%, serta kendaraan dan bagiannya naik sekitar 76,7%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dilihat secara tahunan pada Mei 2023 ini dibandingkan Mei 2022 terjadi kenaikan sebesar 14,35%. Jika dirinci migas turun 6,52% dibandingkan Mei tahun lalu, sementara non migas naik sebesar 18,94%. Pertumbuhan impor di Mei 2023 secara year on your meningkat Setelah turun selama 3 bulan berturut-turut, jadi ada peningkatan di bulan Mei yang sebelumnya turun di bulan Februari, Maret, April.

Edy menambahkan lagi, kalau diperhatikan untuk perkembangan mtm untuk barang konsumsi meningkatnya cukup drastis yaitu sekitar 47,96% dibandingkan April 2023, kemudian bahan baku penolong 31,98%, dan barang modal naik 66,03%. Sementara secara tahunan pertumbuhan terbesarnya ada di barang modal tumbuh sekitar 60,30%, bahan baku/penolong tumbuh 4,42%, serta barang konsumsi tumbuh 36,51%.

ADVERTISEMENT

Peningkatan terbesar impor non migas terutama mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya bertambah US$ 1,06 miliar atau meningkat sebesar 52,49%.

"Kalau kita perhatikan berdasarkan negara asal barang peningkatan terbesar terutama berasal dari negara Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Jadi mesin atau peralatan mekanis terutama didatangkan dari negara Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan." ujarnya.

Sementara, BPS mencatat penurunan terbesar impor adalah komoditas ampas dan sisa industri makanan menurun sebesar US$ 36,5 juta atau sekitar 9,15%. Komoditas-komoditas tersebut terutama didatangkan dari negara Argentina, Brazil dan Vietnam.

"Beberapa komoditas yang didatangkan ke luar negeri kalau kita lihat berdasarkan penggunaannya sebagian besar yaitu bahan baku penolong nilainya sekitar US$ 15,31 miliar, kemudian barang modal US$ 3,90 miliar, serta barang konsumsi sebesar US$ 2,07 miliar. Kita bisa lihat share terbesarnya adalah bahan baku atau penolong ini sumbangannya sekitar 71,93% dari total impor Mei 2023," jelasnya.

Simak juga Video: Kata Jokowi soal PP Ekspor Pasir Demi Singapura

[Gambas:Video 20detik]



(aid/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads