Harga Pangan Mahal, Zulhas Curhat Sering Dimarahi Emak-emak

Harga Pangan Mahal, Zulhas Curhat Sering Dimarahi Emak-emak

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 15 Jun 2023 17:36 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) sekaligus Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas tak mengadakan open house Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023 di kediamannya. Zulhas hanya menerima kerabat hingga elite PAN di rumah pribadinya.
Foto: Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas (Rumondang Naibaho/detikcom)
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku sering dimarahi oleh emak-emak karena harga pangan yang mahal. Memang, sebagai Menteri Perdagangan dia sering diminta presiden untuk secara langsung pergi mengunjungi pasar-pasar yang ada di Tanah Air.

Hal ini dilakukan untuk mengecek secara langsung harga sejumlah komoditas sekaligus melihat kondisi pedagang dan pembeli.

"Jadi Mendag ke pasar karena perintah Presiden turun, paling sering dimarahin emak-emak. Karena waktu itu memang terjadi gejolak harga yang luar biasa, terutama minyak goreng," kata Zulhas dalam acara peluncuran buku "Zulhas, Kerja Bantu Rakyat: Setahun Perjalanan Mendag", Kamis (15/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menceritakan jika Presiden Jokowi juga sering menanyakan harga bahan pokok terbaru, dan ia hafal harga pasar. Karenanya ia benar-benar harus sering ke pasar untuk memantau harga sejumlah komoditas.

"Karena bidang ini bidang yang Presiden itu hafal betul, jadi memang tidak bisa main-main. Beliau hafal betul harga bahan pokok," tambahnya lagi.

ADVERTISEMENT

Di luar itu, Zulhas mengatakan kondisi perdagangan Indonesia setahun terakhir saat dipimpinnya cukup baik. Dikatakan surplus perdagangan RI bisa mencapai US$ 55 miliar pada tahun 2022, inflasi terjaga, serta ekonomi negara tumbuh 5,31%.

Dalam kesempatan itu ia juga mengungkapkan Kemendag harus mencari solusi dan kesempatan baru atas kondisi ekonomi global saat ini, yang salah satunya adalah mengincar pasar-pasar potensial baru untuk mitra perdagangan dan pasar untuk menjual produk Indonesia seperti Asia selatan, Afrika, dan Amerika Latin.

"Ini menjadi peluang untuk mencari pasar-pasar baru, seperti Asia Selatan itu ada 2 milyar manusianya. Surplus kita di situ, bukan EU lagi," jelasnya.

Sebagai informasi, peluncuran buku ini dilaksanakan pada Kamis, 15 Juni 2023, di auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Acara ini turut dihadiri oleh Menpan-RB Azwar Anas, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu`ti, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, Anggota DPR RI Komisi 6 Nusron Wahid serta jajaran petinggi Kementerian Perdagangan.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads