Komisi VI DPR RI telah memberi restu penyertaan modal negara (PMN) pada 4 BUMN, salah satunya pada holding BUMN pariwisata dan pendukung PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Suntikan modal yang akan dikucurkan sebesar Rp 1,193 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, konsolidasi di InJourney sebenarnya sudah terjadi. Dia mengatakan, dari segi pendanaan pun InJourney telah lebih baik.
Namun, bisnis holding BUMN ini mengalami pukulan karena pandemi terutama pada bisnis bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat performance keuangan daripada airport di Bali, Jakarta sudah sangat bagus tapi kan banyak airport kecil yang belum bisa kembali seperti sebelumnya," katanya di Kompleks DPR dikutip, Jumat (16/6/2023).
Sejalan dengan itu, dia mengatakan, pengembangan industri lainnya juga diperlukan. Dia mengatakan, untuk pengembangan Mandalika sendiri perlu terobosan.
"Nah sedangkan pengembangan di industri lainnya itu diperlukan. Ya alhamdulillah Sarinah sendiri itu bulanannya positif, nah dan kita lihat juga di Nusa Dua juga positif tapi di Mandalika kan perlu terobosan," katanya.
"Setelah ada pembangunan MotoGP, pembangunan hotel tentu kawasan Mandalika ini harus dipercepat nah salah satunya bagaimana kita mengurangi beban keuangan dengan PMN sekalian juga terus mengembangkan kawasan Mandalika itu," tambahnya.
Saat ditanya apakah beban utang atas pengembangan Mandalika berat atau tidak, Erick menilai hal tersebut relatif.
"Ya itu relatif, kan memang ada pembangunan infrastruktur, seperti yang saya sampaikan, pembangunan infrastruktur itu perlu waktu untuk supaya bisa mendapatkan hal-hal yang positif. Tetapi kalau nggak ada infrastruktur, nggak ada pembangunan. Sama, kalau kita ada sebuah lokasi tertutup tidak ada jalan, tidak ada listrik ya tidak akan berkembang," katanya.
Simak Video: Buka-bukaan Wajah Baru Mandalika, Sarinah hingga TMII