Mengenal Pengertian Defisit Anggaran dan Penyebabnya

Mengenal Pengertian Defisit Anggaran dan Penyebabnya

Izzah Putri Jurianto - detikFinance
Jumat, 16 Jun 2023 21:45 WIB
Contoh ilustrasi RAB.
Foto: iStock
Jakarta -

Menciptakan pertumbuhan ekonomi adalah visi setiap negara. Menariknya, hal ini bisa dicapai salah satunya dengan strategi defisit anggaran. Defisit adalah sebuah kondisi yang menggambarkan belanja negara yang lebih besar dibandingkan pendapatan.

Ada beberapa alasan yang mendukung pemerintah untuk melakukan defisit. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah pembahasan lengkap mengenai pengertian defisit dan penyebabnya.

Pengertian Defisit Anggaran

Defisit anggaran adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan cara membuat pengeluaran menjadi lebih besar daripada pemasukan negara. Menurut Khoirul Anwar dalam artikelnya Analisis Dampak Defisit Anggaran terhadap Ekonomi Makro di Indonesia, tujuan utama dari defisit anggaran adalah untuk memberikan stimulus pada perekonomian. Defisit anggaran dinilai menjadi strategi yang bagus untuk diterapkan utamanya pada saat kondisi perekonomian negara sedang mengalami resesif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengenali apakah anggaran negara sedang mengalami surplus atau defisit yakni dengan mencari item penyeimbang dalam penerimaan maupun pengeluaran. Nantinya, dapat dilihat ketidakseimbangan yang terjadi antara pengeluaran dan penerimaan.

Membicarakan defisit anggaran, hal ini erat kaitannya dengan kebijakan fiskal. Menurut penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Defisit Anggaran di Indonesia (Studi Kasus di Indonesia) yang dibuat oleh Afandi, kebijakan fiskal menggunakan perpajakan (pendapatan pemerintah) dan pengeluaran pemerintah sebagai variabel utamanya. Jika menerapkan defisit anggaran, hal ini dinilai baik untuk menciptakan pembangunan dalam negeri.

ADVERTISEMENT
  1. Defisit anggaran terbagi menjadi empat, yakni defisit konvensional, defisit moneter, defisit operasional, dan defisit primer.
  2. Defisit konvensional ditemukan dari perhitungan selisih antara total belanja dengan total pendapatan, termasuk hibah
  3. Defisit moneter, melibatkan selisih antara total belanja pemerintah di luar pembayaran pokok hutang dengan total pendapatan di luar penerimaan hutang
  4. Defisit operasional, yang ditinjau dalam nilai riil dan bukan nilai nominal
  5. Defisit primer, yakni selisih yang ditemukan antara belanja di luar pembayaran pokok dan bunga hutang dengan total pendapatan1

Penyebab Defisit Anggaran

Keputusan pemerintah untuk mengaplikasikan defisit anggaran dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa penyebab yang melatarbelakangi terjadinya defisit anggaran di sebuah negara.

1. Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, defisit anggaran adalah keputusan yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara cepat. Sebab, untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan investasi dan dana dalam jumlah yang besar. Jika dana yang dimiliki tidak mencukupi, maka pemerintah akan berhutang untuk menutupi kekurangan dana tersebut.

2. Melemahnya Nilai Tukar

Perekonomian sebuah negara sangat terhubung dengan perekonomian di negara-negara lain. Salah satu bentuk nyata dari hal ini adalah melemahnya nilai tukar. Akibatnya, jika nilai tukar mata uang domestik mengalami penurunan, defisit anggaran pun semakin bertambah. Contohnya, saat sebuah negara melakukan pinjaman ke luar negeri, negara tersebut dapat mengalami masalah karena nilai pinjaman dihitung dengan valuta asing.

3. Pengeluaran Akibat Krisis Ekonomi

Krisis ekonomi di sebuah negara mengakibatkan peningkatan angka pengangguran. Sementara itu, penerimaan pajak akan terus menurun. Untuk mengatasi hal ini, negara harus mengeluarkan dana tambahan untuk mengurangi krisis ekonomi.

4. Pengeluaran Akibat Inflasi

Inflasi ditandai oleh kondisi ketika jumlah uang yang beredar lebih besar daripada jumlah barang dan jasa, yang menyebabkan kenaikan harga barang. Kemudian, harga tersebut akan secara langsung memengaruhi biaya pembangunan program. Alhasil, perlu adanya perubahan anggaran negara, salah satunya dengan melakukan defisit anggaran.

5. Meratakan Pendapatan Masyarakat

Strategi untuk menciptakan pemerataan di seluruh wilayah adalah pengeluaran ekstra, yang mengharuskan pemerintah untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk pemerataan pendapatan. Contohnya, subsidi transportasi untuk wilayah yang miskin dan terpencil, supaya masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut dapat merasakan pembangunan yang adil dan merata.

6. Adanya Realisasi yang Tidak Sesuai Rencana

Realisasi yang dimaksud adalah penerimaan negara yang tak sesuai dengan perencanaan. Artinya, jumlah yang diterima negara tidak memenuhi target, mengakibatkan pemotongan kegiatan atau program negara.

Dalam sebuah dokumen berjudul Peran Positif Defisit Anggaran dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang dirilis oleh Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN-SETJEN DPR RI, defisit anggaran tidak sepatutnya dianggap tabu.

Asalkan, dana anggaran untuk pembiayaan dan belanja negara benar-benar digunakan untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi. Nantinya, tingkat keberhasilan dari defisit anggaran dapat diukur secara outcome, alih-alih output.




(fds/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads