Terungkap! Biang Kerok Korut Krisis Pangan hingga Warganya Mati Kelaparan

Terungkap! Biang Kerok Korut Krisis Pangan hingga Warganya Mati Kelaparan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Minggu, 18 Jun 2023 13:30 WIB
General view of a military parade to mark the 75th founding anniversary of North Koreas army, in Pyongyang, North Korea February 8, 2023, in this photo released by North Koreas Korean Central News Agency (KCNA).    KCNA via REUTERS    ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. REUTERS IS UNABLE TO INDEPENDENTLY VERIFY THIS IMAGE. NO THIRD PARTY SALES. SOUTH KOREA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SOUTH KOREA.
Ilustrasi Korea Utara - Foto: via REUTERS/KCNA
Jakarta -

Korea Utara krisis pangan. Bahkan banyak warga yang meninggal dunia karena kelaparan. Dikutip dari BBC disebutkan krisis ini disebabkan karena Kim Jong Un menutup perbatasan sebagai respons pandemi COVID-19.

Korea Utara mulai menutup total pintu perbatasannya pada 27 Januari 2020 hingga saat ini. Kondisi ini membuat banyak komoditas makanan dan barang tak bisa masuk.

Padahal Korut merupakan negara yang belum mampu menghasilkan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan 26 juta penduduknya. Sebagian besar kebutuhan pangannya didapat melalui impor dari China dan sejumlah bantuan kemanusiaan dari berbagai negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu pemerintah Korut masih sangat mengandalkan impor biji-bijian dari Cina, pupuk dan mesin yang dibutuhkan untuk bercocok tanam. Namun semua itu terhenti imbas pandemi dan penutupan perbatasan yang sedari awal sudah sangat ketat di jaga.

Para warganya yang sejak dulu diisolasi dari dunia luar, semakin terkurung di kota mereka. Bahkan para penjaga diperintahkan untuk menembak siapa pun bahkan yang mendekati perbatasan.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, krisis pangan yang parah tidak dapat terhindarkan dan tidak sedikit warga negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu mati krisis pangan.

Sementara itu, seorang pekerja konstruksi yang tinggal di dekat perbatasan Cina mengatakan persediaan makanan sangat sedikit di kawasan tempat tinggalnya, sehingga lima orang di desanya telah meninggal karena kelaparan.

"Awalnya saya takut mati karena Covid, tapi kemudian saya mulai khawatir mati kelaparan," kata pria yang diberi nama samaran Chan Ho.

(kil/kil)

Hide Ads