Disebutkan bahwa Zhang akan difokuskan pada anak perusahaan Alibaba Cloud Intelligence. Zhang bergabung dengan Alibaba pada tahun 2007 dan dikenal sebagai otak di balik "Singles Day" di Alibaba. Zheng menjabat sebagai CEO sejak 2015 dan menjadi Chairman sejak 2019, untuk menggantikan peran co-founder Alibaba Jack Ma.
Dikutip dari Reuters, Eddie Yongming Wu yang sebelumnya menjabat sebagai ketua Taobao dan Tmall Group Alibaba dikabarkan akan menggantikan Zhang sebagai CEO. Sementara, posisi Chairman perusahaan akan digantikan oleh Joseph Tsai.
Selama 2 tahun terakhir, Alibaba disebut sedang mengalami masalah. Awal tahun ini saja, Alibaba telah mengumumkan bahwa perusahaan akan memangkas divisi menjadi 6 unit, termasuk dewan dan CEO perusahaan.
Baca juga: Alibaba Mau PHK 7% Karyawan Divisi Cloud |
Divisi e-commerce yang berfokus ke China, yang mencakup pasar Taobao dan Tmall akan tetap dimiliki oleh Alibaba. Sedangkan 5 unit lainnya akan dipisah.
Sebelumnya pada Mei 2023, Alibaba mengatakan restrukturisasi perusahaan bertujuan untuk menyelesaikan pendaftaran IPO terhadap unit usaha Cloud.
Zhang mengatakan bahwa pemisahan unit Cloud telah mencapai tahap penting, sehingga dengan hal itu membuat Zheng merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk fokus pada bisnis tersebut.
Menurut Zheng juga, jika Cloud Intelligence Group ingin menjadi perusahaan publik yang independen maka perusahaan perlu melakukan pemisahan antara dewan direksi dan tim manajemen.
"Dari perspektif tata kelola perusahaan, kami juga memerlukan pemisahan yang jelas antara dewan direksi dan tim manajemen seiring dengan langkah Cloud Intelligence Group untuk menjadi perusahaan publik yang independen," kata Zheng dikutip dari Reuters, Selasa (20/6/2023).
"Tidak pantas bagi saya untuk terus menjabat sebagai ketua dan CEO dari kedua perusahaan secara bersamaan," tambahnya.
Beberapa analis memperkirakan unit cloud akan bernilai di angka $41 miliar hingga $60 miliar atau setara dengan Rp 615 triliun hingga Rp 900.951 triliun.
Di sisi lain, saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong turun 1,5% setelah pengumuman tersebut, menurut laporan Reuters.
(kil/kil)