Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat ini terus didorong agar bisa makin berkembang. Karena itu dibutuhkan dukungan digitalisasi agar bisnis bisa terus berjalan. Salah satunya adalah metode pembayaran menggunakan alat digital. Hal ini karena sekarang masyarakat sudah banyak yang menggunakan alat pembayaran elektronik untuk bertransaksi.
Seperti yang dilakukan oleh Netzme yang menyediakan sistem pembayaran non-tunai QRIS Jakpreneur dan mengadakan program insentif merchant.
CEO PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme), Vicky Ganda Saputra menjelaskan digitalisasi dapat membantu Dinas PPKUKM dalam mengumpulkan dan mengelola data UMKM. Sistem digital dapat menyederhanakan proses pendataan, memastikan akurasi data, dan memungkinkan Dinas PPKUKM untuk mengakses informasi dengan lebih cepat dan efisien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan data yang terkumpul secara digital, Dinas PPKUKM dapat melakukan analisa lebih mendalam sehingga mampu memberikan pendampingan khusus dan dorongan modal kepada UMKM yang membutuhkan dengan lebih tepat sasaran," jelas dia dalam siaran pers, ditulis Jumat (23/6/2023).
Netzme memiliki solusi digital yang inovatif dan terjangkau untuk membantu UMKM mengoptimalkan potensi mereka. Kami percaya bahwa dengan terus mendorong digitalisasi, UMKM Jakarta dan seluruh Indonesia dapat naik kelas, menciptakan lapangan kerja lebih banyak, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. "Hal ini merupakan wujud komitmen Netzme untuk terus mendukung digitalisasi UMKM Indonesia," jelas Vicky.
Untuk memeriahkan HUT ke 496 DKI Jakarta digelar Bazar UMKM Jakpreneur yang oleh 1.959 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) se-Jakarta Timur ini dilakukan secara serentak di 11 lokasi dan memecahkan rekor MURI sebagai event bazar UMKM serentak peserta terbanyak di sejumlah lokasi.
Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Kota Administrasi Jakarta Timur, Derliana Melinda Sagala, menjelaskan bahwa bazar seperti ini sudah rutin diadakan, namun khusus untuk pelaksanaan sebanyak ini baru pertama kali dilaksanakan dengan mengambil momentum HUT DKI Jakarta yang ke-496.
UMKM tidak hanya difasilitasi sarana tempat mereka berjualan, tetapi juga penerapan transformasi digital dengan menerapkan pembayaran cashless dengan metode QRIS payment. Selain itu perlu diapresiasi juga bahwa para UMKM yang terlibat di dalam kegiatan bazar serentak ini juga sudah dilengkapi dengan BPJS ketenagakerjaan.
Seluruh UMKM yang mengikuti event bazar sudah terdigitalisasi dan mampu menerima transaksi non-tunai menggunakan QRIS.
Walikota Jakarta Timur, Muhammad Anwar menyatakan, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi kita dan digitalisasi telah menjadi kunci penting dalam memajukan sektor ini. "Pada era teknologi informasi yang terus berkembang pesat ini, kita tidak bisa lagi mengabaikan peran digitalisasi dalam membantu UMKM tumbuh dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif," kata dia.
Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo menjelaskan sudah saatnya para UMKM di DKI Jakarta yang tergabung dalam Jakarta Entrepreneur menjadi UMKM yang tangguh dan naik kelas sehingga memang slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia "benar menjadi slogan yang berarti".
"Kami juga mendorong UMKM untuk memanfaatkan platform digital dan jejaring sosial untuk memasarkan produk mereka secara lebih luas, mengakses pasar yang lebih besar, dan meningkatkan visibilitas mereka," ungkap Ratu.
(kil/kil)