Pasar oligopoli merupakan salah satu bentuk pasar tidak sempurna. Menurut definisinya, pasar oligopoli adalah tempat jual beli dengan hanya beberapa produsen atau penjual. Barang yang dijual bersifat homogen dan menguasai pasar dengan banyak konsumen.
Berikut telah kami rangkum beberapa informasi mengenai pasar oligopoli yang dilansir dari laman Sampoerna University, Investopedia, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta.
Pengertian Pasar Oligopoli
Oligopoli berasal dari kata "oligo" yang artinya beberapa, sedangkan kata "poli" berarti penjual. Jadi, oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa penjual. Dalam ilmu ekonomi, bentuk pasar oligopoli mampu menguasai penawaran.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), oligopoli adalah keadaan pasar dengan produsen pembekal barang hanya berjumlah sedikit. Sehingga, atau atau seluruh produsen pembekal dapat mempengaruhi harga pasar.
Dilansir dari investopedia.com, perusahaan memiliki kekuatan untuk menetapkan harga dan menciptakan kelangkaan produk tanpa persaingan. Akibatnya, produk dan layanan yang lebih rendah dijual dengan biaya yang lebih tinggi bagi pembeli.
Hingga saat ini, tidak terdefinisi dengan jelas mengenai jumlah perusahaan yang mendominasi pasar oligopoli secara tepat. Namun umumnya didominasi oleh 3 hingga 5 perusahaan sebagai patokan pasar oligopoli ini.
Ciri-ciri Pasar Oligopoli
1. Produknya Bersifat Homogen
Produk yang dijual hanya satu atau ada produk lain yang dapat saling menggantikan.
2. Terdapat Dua Produsen atau Kurang dari 10
Dalam pasar oligopoli hanya terdapat dua produsen atau tidak lebih dari 10. Inilah sebabnya mengapa pasar oligopoli tidak sempurna.
3. Saling Ketergantungan
Antara perusahaan satu dan lainnya yang menjual produk yang sama akan saling terkait pengambilan keputusan. Keputusan yang dimaksud adalah kesepakatan harga, jumlah produksi, dan ketersediaannya di pasar.
4. Ada Satu yang Berperan Sebagai Market Leader
Market leader adalah pemilik pangsa atau segmen pasar terbesar. Market leader lah yang memiliki kekuatan untuk menentukan harga, sehingga para penjual lain terpaksa akan mengikutinya.
5. Butuh Strategi Pemasaran yang Cerdik
Mengingat persaingan yang sangat ketat, tentunya membutuhkan strategi dalam hal memasarkan produk.
6. Harga Cenderung Sama
Permainan harga tidak dapat dilakukan oleh salah satu perusahaan, mengingat persaingan hanya terdiri dari sedikit perusahaan. Perusahaan harus mengatur harga yang bersaing dengan kompetitor yang sudah ada, agar tidak kesulitan menarik konsumen.
7. Sulit Ditembus Pesaing Baru
Pesaing baru cenderung sulit masuk ke dalam persaingan karena harus menyesuaikan harga. Ketika menawarkan harga yang sama, konsumen cenderung tetap memilih produk lama karena sudah terbukti. Jika dibuat lebih murah, perusahaan cenderung tidak bisa bertahan.
8. Produsen Lama Memengaruhi Harga
Produsen lama adalah penentu harga yang dijadikan patokan, mengingat produknya sudah dikenal lebih dulu oleh konsumen dan konsumen pun sudah mengetahui kapabilitas produk tersebut.
9. Berpromosi Melalui Iklan
Strategi promosi berupa iklan tentu akan sangat dibutuhkan untuk para oligopolis. Hal tersebut dilakukan guna mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasai sekaligus menarik pangsa yang pasar baru.
Jenis Pasar Oligopoli
1. Pasar Oligopoli Murni
Pasar oligopoli murni ini adalah pasar yang sepenuhnya menjual satu barang saja dengan varian produknya saja yang berbeda. Dalam pasar oligopoli murni ini, harga barang cenderung hampir sama dan harga ditentukan oleh produsen yang paling awal.
2. Pasar Oligopoli Terdiferensiasi
Pasar oligopoli terdiferensiasi adalah pasar yang menawarkan perbedaan dari segi harga. Oligopoli jenis ini makin tidak sehat karena jika salah satu produsen yang mampu menghasilkan barang dengan kualitas sama dengan harga yang jauh lebih rendah, sehingga dapat menjatuhkan harga pasar.
3. Pasar Oligopoli Kolusi
Oligopoli kolusi adalah kerja sama yang dilakukan produsen penghasil barang yang sejenis. Kerja sama itu dilakukan untuk menentukan harga jual suatu produk. Dengan kesepakatan tersebut, harga dari setiap barang akan cenderung sama atau mirip.
4. Pasar Oligopoli Non-Kolusi
Pasar oligopoli non-kolusi adalah kebalikan oligopoli kolus. Perusahaan tidak bekerja sama, namun menyesuaikan sendiri dengan kondisi kompetitor.
Contoh Pasar Oligopoli
1. Industri Rokok
Di Indonesia, produsen rokok telah memiliki nama yang cukup melekat di kalangan masyarakat, seperti PT. HM Sampoerna dan PT. Gudang Garam Tbk, dll.
2. Industri Sistem Operasi Smartphone
Perusahaan sistem operasi di smartphone yang mendunia saat ini dikuasai oleh Apple dan Google. Kedua perusahaan teknologi tersebut memiliki sistem operasi Apple dengan iOS nya dan Google dengan Android-nya.
3. Industri Penerbangan
Di Indonesia hanya ada beberapa perusahaan penerbangan saja seperti Garuda Indonesia, Lion Air, dll. Mengingat hanya ada sedikit perusahaan penerbangan, harga tiket pesawat pun dapat berubah-ubah sesuai dengan keinginan perusahaan.
4. Operator Telekomunikasi
Operator telekomunikasi di Indonesia yang sudah dikenal oleh masyarakat terdiri dari Telkom Indonesia, Indosat, dan beberapa operator lainnya.
5. Ban Mobil
Pasar ban mobil di Indonesia dikuasai oleh beberapa perusahaan, seperti Goodyear Indonesia, Gadjah Tunggal, dan Bridgestone Indonesia.
6. Minyak Bumi
OPEC (Petroleum Exporting Countries) merupakan contoh pasar oligopoli yang para produsennya bergabung untuk bersama-sama menentukan harga minyak di pasar dunia.
Kelebihan Pasar Oligopoli
- Perusahaan akan sangat mengupayakan inovasi dan menjaga kualitas terbaiknya mengingat persaingan yang begitu ketat.
- Kegiatan produksi menjadi lebih efektif.
- Harga produk menjadi lebih sesuai dengan keinginan konsumen karena perusahaan oligopoli lebih memusatkan diri pada persaingan bukan harga.
- Penemuan baru perusahaan tidak mudah ditiru atau diimbangi oleh perusahaan pesaing, sehingga timbul dorongan yang kuat untuk memacu kemajuan teknologi.
- Meskipun tidak banyak, tetapi konsumen mempunyai beberapa pilihan merek yang sesuai dengan keinginannya.
Kekurangan Pasar Oligopoli
- Ketatnya persaingan dalam pasar yang membuat produsen baru sangat kesulitan untuk masuk dalam mengikuti persaingan pasar atau bertahan di sana.
- Harga barang cenderung lebih tinggi daripada persaingan sempurna. Sering terjadi kesepakatan di beberapa perusahaan oligopoli untuk mengendalikan harga dan produksi.
- Membutuhkan biaya produksi dan strategi promosi yang cukup besar. Kebutuhan akan iklan akan menaikkan biaya produksi hingga lebih tinggi di atas biaya rata-rata minimum.
- Terjadi banting harga antar produsen untuk mendapatkan lebih banyak pembeli
- Kondisi pasar oligopoli bisa membuat persaingan harga di pasar menjadi tidak seimbang.
Demikianlah beberapa informasi mengenai pasar oligopoli. Semoga bermanfaat!
Simak Video "Video: Alasan Pedagang Pasar Barito Masih Bertahan Jelang Relokasi"
(elk/row)