IMF Proyeksi Ekonomi RI 2023 Tetap Ngegas, tapi Ada Catatan Ini

IMF Proyeksi Ekonomi RI 2023 Tetap Ngegas, tapi Ada Catatan Ini

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 26 Jun 2023 11:12 WIB
Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi RI 2023 di Atas 5%
Ilustrasi/Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menilai Indonesia telah menunjukkan pemulihan ekonomi yang baik usai pandemi melalui kinerja makroekonomi yang kuat, didukung penerapan kebijakan moneter dan fiskal secara berhati-hati.

Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan Dewan Direktur IMF memproyeksikan kinerja ekonomi Indonesia tetap kuat dengan sedikit moderasi pada 2023. Namun, IMF mencermati beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai, terutama terkait ketidakpastian kondisi ekonomi dan keuangan global yang berpotensi mempengaruhi outlook pertumbuhan.

"IMF rekomendasi untuk normalisasi kebijakan fiskal dan moneter sebagaimana kondisi pre-pandemi, keberlanjutan kebijakan sektor keuangan yang mendukung pertumbuhan inklusif, serta reformasi kebijakan secara lebih luas guna mendorong pertumbuhan jangka menengah," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (26/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan forward looking dan sinergi telah berhasil membawa Indonesia menghadapi tantangan global pada 2022 dengan pertumbuhan yang sehat, tekanan inflasi yang menurun, dan sistem keuangan yang stabil. BI menyambut baik hasil asesmen IMF atas perekonomian Indonesia dalam laporan Article IV Consultation tahun 2023 yang dirilis hari ini (26/6).

Menurut Erwin, proyeksi positif IMF tersebut sejalan dengan hasil asesmen BI yang memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional akan berlanjut sejalan dengan kemajuan agenda reformasi.

ADVERTISEMENT

Bank Indonesia, Pemerintah dan otoritas terkait terus memperkuat sinergi kebijakan dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan, mendorong pertumbuhan dunia usaha khususnya pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ekspor, serta meningkatkan ekonomi dan keuangan inklusif dan hijau.

IMF juga menyampaikan apresiasi dan catatan positif terhadap berbagai kebijakan yang ditempuh otoritas Indonesia selama 2022. Pertama, keberhasilan otoritas untuk kembali kepada batas maksimal defisit fiskal 3%, lebih cepat dari yang diperkirakan dan komitmen otoritas untuk menerapkan disiplin fiskal.

"Kedua, penerapan kebijakan moneter yang memadai untuk menjaga stabilitas harga.Ketiga, ketahanan sektor keuangan yang tetap terjaga," jelasnya.

Keempat, penerapan UU Cipta Kerja serta UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, dengan memastikan implementasi yang tepat dan keberlanjutan momentum reformasi untuk mendorong kemudahan berinvestasi, meningkatkan pendalaman pasar keuangan, dan memitigasi dampak scarring dari pandemi.

"Kelima, strategi diversifikasi Indonesia yang fokus pada upaya hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah ekspor. Keenam, komitmen otoritas untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan deforestasi," tutup Erwin.

Simak juga Video 'Luhut ke IMF soal Larangan Ekspor Raw Material: Kalian Jangan Macam-macam':

[Gambas:Video 20detik]



(ada/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads