Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, realisasi subsidi mencapai Rp 75,1 triliun. Subsidi tersebut terdiri dari subsidi energi Rp 54,2 triliun dan subsidi non energi Rp 20,8 triliun.
Lebih rinci, Sri Mulyani mengatakan, subsidi energi itu di antaranya untuk BBM dengan volume 5,62 juta KL. Lalu, untuk LPG 3 kg sebesar 2,6 juta metrik ton.
"Dan listrik bersubsidi 39 juta pelanggan," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani juga mengatakan, pihaknya juga mengalokasikan anggaran untuk subsidi bantuan uang muka perumahan untuk 72,6 ribu unit.
Selain subsidi, pemerintah juga mengucurkan anggaran untuk kompensasi. Adapun realisasi hingga Mei 2023 totalnya sebesar Rp 52 triliun yang merupakan pembayaran sebagian kekurangan dana kompensasi BBM tahun 2022 sebesar Rp 37 triliun dan pembayaran sebagian kekurangan dana kompensasi listrik tahun 2022 sebesar Rp 15 triliun.
"Kompensasi dalam hal ini pemberian kepada perusahaan listrik dan juga kepada PLN yang sebetulnya untuk barang-barang yang tidak fully subsidies," katanya.
Jika ditotal, subsidi dan kompensasi yang dibayarkan pemerintah sebesar Rp 127,1 triliun.
Simak juga Video '4 Rekomendasi Cak Imin untuk Jokowi, Dari Subsidi BBM hingga Listrik':