Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap hasil survei yang dilakukan pada transportasi bus Buy the Service (BUS) atau lebih dikenal Teman Bus (transportasi ekonomi mudah, aman, dan nyaman). Hasil survei yang dilakukan di 10 kota pengguna BTS, masyarakat lebih hemat ongkos ketika menggunakan bus BTS.
Kepala Sub Direktorat Angkutan Perkotaan, Direktorat Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Tonny Agus Setiono menjelaskan survei yang dilakukan Kemenhub yakni pada 20.735 orang pengguna BTS di 10 kota. Adapun 10 kota itu di antaranya Palembang, Medan, Bali, Surakarta, Yogyakarta, Makassar, Banyumas, Banjarmasin, Bandung, dan Surabaya.
Menurut hasil survei itu 46% responden mengaku hemat biaya transportasi rata-rata sebesar 55% per bulannya dari biaya yang sebelumnya dikeluarkan. Penghematan ini dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini mengindikasi bahwa kehadiran BTS secara nyata berkontribusi pada penghematan biaya transportasi bagi masyarakat pengguna layanan BTS rata-rata sebesar 55%," kata Tonny dalam diskusi di Kementerian Perhubungan, Selasa (27/6/2023).
Berdasarkan paparannya, sebanyak 1.033 responden telah menghemat 70% biaya transportasi dengan kendaraan pribadi. Selain itu, 2.577 responden mengaku hemat biaya transportasi 30%-50%. Kemudian, sebanyak 254 responden telah menghemat 60%-70% dan 5.627 responden mengaku hemat 50%-60%.
Penghematan itu dirasakan jika dibandingkan dengan biaya transportasi kendaraan pribadi. Dalam survei itu juga mengungkap jumlah pergantian atau shifting orang yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi ke bus BTS.
"Sebelumnya dia naik motor atau mobil, sekarang naik BTS. Secara rata-rata ini 55% mengurangi beban biaya transportasi masyarakat," ujar Tonny.
"Shifting ini artinya orang yang berpindah dari yang sebelumnya menggunakan apa ke BTS. Tahun lalu, kita hitung, untuk yang pengguna sepeda motor itu 61% shifting, yang penumpangnya kita wawancara. Sekrang naik 72% tahun 2023," jelasnya.