Raksasa teknologi Google kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Kali ini pemangkasan terjadi pada karyawan divisi Waze.
Melansir dari CNBC, Kamis (29/6/2023), dijelaskan bila pemangkasan ini dilakukan perusahaan sebagai bagian dari upaya penggabungan layanan iklan aplikasi peta digital Waze dengan Google Maps.
Dalam sebuah email yang ditujukan ke karyawan, Chris Phillips selaku pemimpin divisi Google Maps mengatakan perusahaan akan melakukan pembaruan strategi pada Waze dengan memasukkan konten iklan dari Google Ads.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal sebelumnya iklan yang terpasang dalam layanan peta digital Waze berasal dari sistem iklan terpisah. Akibatnya, Google terpaksa harus melakukan PHK terhadap ratusan karyawan Waze.
"Kami telah memutuskan untuk mengalihkan monetisasi iklan Waze untuk dikelola oleh Organisasi Bisnis Global (GBO), mirip dengan Google Maps," tulis Phillips dalam surat tersebut.
"Sayangnya, ini akan mengakibatkan pengurangan peran yang berfokus pada monetisasi Iklan Waze dalam penjualan, pemasaran, operasi, dan analitik," jelasnya lagi.
Meski begitu, hingga saat ini tidak dijelaskan secara rinci jumlah karyawan yang terdampak oleh keputusan ini.
Patut diketahui, saat ini divisi Waze tercatat memiliki lebih dari 500 karyawan. Waze sendiri sudah menjadi bagian dari Google sejak 2013 lalu saat perusahaan mengakuisisi layanan tersebut dengan US$ 1,3 miliar.
Sejak Desember lalu, Google sendiri telah berupaya melakukan konsolidasi terhadap Waze untuk menyatukan layanan itu dengan unit Google Maps. Keputusan itu menyebabkan CEO Waze Neha Parikh berhenti menjabat.
(hns/hns)