Lebih dari 400 orang ditangkap di kota-kota di Prancis usai negara itu dilanda kerusuhan yang dipicu tewasnya remaja 17 tahun keturunan Aljazair dan Maroko oleh polisi.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (30/6/2023), kerusuhan meluas dan menyebabkan penjarahan oleh massa. Di pusat kota Paris, toko Nike dan Zara dirusak dan dijarah. 14 orang ditangkap akibat kejadian ini.
Jendela toko-toko juga dihancurkan di sepanjang jalan pusat perbelanjaan di rue de Rivoli. Di Montreuil, ratusan pemuda menyerang toko-toko termasuk apotek dan McDonalds.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara tempat sampah dibakar di luar balai kota. Polisi menembakkan gas air mata untuk menangani rusuh ini.
Di Vaulx-en-Velin, pinggiran kota timur Lyon, para pemuda menembakkan kembang api ke arah polisi. Sementara lusinan mobil dibakar di di Sevran, sebelah timur laut Paris.
Video viral di media sosial juga menunjukkan terjadi banyak kebakaran di seluruh penjuru negeri, termasuk di depot bus di pinggiran utara kota Paris dan trem di Lyon.
Imbas rusuh ini, setidaknya tiga kota di sekitar Paris, termasuk Clamart, Compiègne dan Neuilly-sur-Marne, memberlakukan jam malam penuh. Apalagi ada laporan intelijen polisi yang memperkirakan bahwa kekerasan di perkotaan bakal meluas di malam-malam berikutnya.
Pengacara polisi yang dituduh menembak remaja 17 tahun itu meminta maaf ke keluarga korban.
"Kata-kata pertama yang dia ucapkan adalah meminta maaf dan kata-kata terakhir yang dia ucapkan adalah meminta maaf kepada keluarga," kata Laurent-Franck Lienard.
(rrd/rir)