Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat walaupun pada Juni 2023 terjadi peningkatan inflasi secara bulanan, namun secara year on year (yoy) inflasi Juni turun menjadi 3,52%.
"Inflasi pada Juni 2023 terjadi inflasi sebesar 0,14% secara bulan ke bulan atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 114,84 pada Mei 2023 menjadi 115,00 pada Juni 2023. Sementara itu secara year on year terjadi inflasi sebesar 3,52% dan secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 1,24%," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, di kantor BPS, Jakarta, Senin (3/7/2023).
Tapi kata Pudji, Inflasi tahun ke tahun 3,52% atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 111,09 pada Juni 2022 menjadi 115,00 pada Juni 2023. Hal ini memperlihatkan bahwa inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan sejak Maret 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika dirinci berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi yaitu sebesar 10,18% dan memberikan andil sebesar 1,23% terhadap inflasi umum," jelasnya.
Selain itu, bila dilihat berdasarkan komoditasnya maka penyumbang terbesar untuk inflasi tahunan Juni 2023 di antaranya bensin dengan andil 0,84%, beras dengan andil 0,38%, rokok kretek filter dengan andil 0,22%, kontrak rumah dengan andil 0,13% dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,12%.
Ia menjelaskan lagi, komponen yang membuat terjadi inflasi tahunan, dominan disumbang oleh komponen inti yang mengalami inflasi tahunan sebesar 2,58%. Komponen inti memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan yaitu sebesar 1,67%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya adalah kontrak rumah, sewa rumah, biaya akademi atau perguruan tinggi dan emas perhiasan.
Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 9,21%. Komponen ini memberikan andil sebesar 1,64% dan komoditas yang dominan memberikan andil selama setahun terakhir adalah bensin, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan dalam kota dan rokok putih.
Komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 1,20%. Komponen ini memberikan andil sebesar 0,21%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir adalah beras, telur ayam ras, bawang putih dan daging ayam ras.
Pudji menambahkan, sementara bila melihat inflasi tengah tahun, secara matematis inflasi Tengah tahun adalah persentase perubahan ihk Juni tahun berjalan terhadap ihk Desember tahun sebelumnya. Selama 2019-2023, pola inflasi sampai Juni semester 1 atau year to date ini cenderung selalu di bawah target, kecuali pada 2022 yang pada saat itu inflasi Juni 2022 atau year to datenya sudah mencapai 3,19%.
"Jika kita lihat sebaran inflasi Tengah tahun menurut wilayah, BPS mencatat bahwa kota Jambi memiliki tingkat inflasi Tengah tahun yang sama dengan angka nasional yaitu 1,24%," ucapnya.
"Sebanyak 62 kota memiliki tingkat inflasi Tengah tahun yang lebih tinggi dari angka nasionalnya. Kota Marauke mencatat inflasi tengah tahun tertinggi yakni sebesar 4,65%. Sebanyak 26 kota lainnya memiliki tingkat inflasi Tengah tahun yang lebih rendah dari angka nasional. Bandung tercatat mengalami deflasi pada semester I-2023, hal ini didorong karena adanya penyesuaian kembali tarif PDAM di kota Bandung," tutupnya.
Lihat juga Video 'Sri Mulyani Tarik Utang Baru Rp 243,9 Triliun Hingga April 2023':