Kisah Horornya 'Kampung Vietnam' di Tengah Padatnya Ibu Kota

Kisah Horornya 'Kampung Vietnam' di Tengah Padatnya Ibu Kota

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 04 Jul 2023 08:59 WIB
Kampung Mati Vietnam
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Di tengah padatnya Ibu Kota Jakarta, terdapat sebuah kampung tua dengan kondisi sangat mengenaskan dan nyaris tanpa penghuni. Kawasan ini banyak dikenal dengan sebutan 'kampung mati Vietnam'.

Kawasan perkampungan yang sudah lama ditinggalkan ini terletak di Jalan Diklat Depsos, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kampung ini berada tepat di tengah permukiman warga Kelurahan Dukuh, RT 13 RW 03.

Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Senin (3/7/2023), kampung ini berisi banyak bangunan tua yang sudah rusak dan tak berpenghuni. Saking sepinya suasana di kampung ini, jadi sampai terlihat sangat mencekam seperti di film-film horor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memasuki kawasan 'kampung Vietnam' di sisi kiri terdapat rumah kosong berpenghuni yang di depannya terpampang plang putih. Dalam plang tersebut tertulis tanah di kawasan ini merupakan milik Pemprov DKI Jakarta lengkap dengan luas tanah dan alamat perkampungan.

ADVERTISEMENT
Kampung Mati VietnamKampung Mati Vietnam Foto: Ignacio Geordy Oswaldo

Menelusuri lebih dalam, jalanan setapak di kampung ini nampak hanya terbuat dari bebatuan dan kerikil yang sudah dipenuhi genangan air. Selebihnya jalan setapak yang masih bisa di akses masih berupa tanah dengan banyak kerikil dan tanaman liar di atasnya. Di beberapa titik, terdapat jalan yang sudah terbuat dari konblok. Namun kondisi jalan licin karena sudah dipenuhi lumut dan tanaman liar.

Semakin masuk ke dalam, semakin terlihat kawasan kampung Vietnam ini terletak di dataran paling rendah dekat dengan sungai. Di sisi-sisi jalan, terlihat bangunan tua yang sudah setengah hancur.

Sebagian besar rumah-rumah tua di sini hanya tersisa tembok tanpa atap. Pada bagian dalam bangunan pun tampak hanya dipenuhi sampah, tanaman liar, dan pepohonan.

Di salah satu sudut kampung, terdapat bangunan Mushola tua dengan rumput tinggi di bagian halamannya. Bangunan Mushola tersebut juga sudah tak beratap dan tidak pernah digunakan lagi untuk beribadah.

Sejarah Kampung Vietnam

Berdasarkan laporan Tempo 20 Agustus 1977, kawasan ini pertama kali dikembangkan oleh Departemen Sosial (depsos), saat ini bernama Kementerian Sosial, untuk menampung orang jompo.

Lihat juga Video 'Menilik Kawasan Sumbulan, Kampung Mati di Ponorogo':

[Gambas:Video 20detik]



Namun saat terjadi perang di Vietnam, para pengungsi dari Negeri Manusia Perahu itu banyak yang mengungsi ke Indonesia. Saat itu setidaknya ada 400-600 penduduk Vietnam yang mengungsi di beberapa lokasi di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, setidaknya ada 127 pengungsi yang berlindung di Jakarta. Oleh depsos para pengungsi ini kemudian ditampung di kawasan bakal panti jompo Kramat Jati tersebut.

Para pengungsi ini kemudian menempati kawasan tersebut sebelum akhirnya mereka dikirim kembali untuk naturalisasi ke Amerika, Austria, dan Prancis.

Kampung Mati VietnamKampung Mati Vietnam Foto: Ignacio Geordy Oswaldo

Hal senada juga disampaikan oleh ketua RT setempat, Yuli (52), yang juga merupakan warga lokal dan sempat berinteraksi dengan pengungsi Vietnam saat masih kecil.

"Dulu memang pernah dijadikan tempat pengungsian Vietnam. Saya masih kelas 1 SD waktu itu. Ingat saya dulu pernah tukaran cokelat dengan warga Vietnam itu. Saya ada cokelat mereka kasih anggur," ungkap Yuli kepada detikcom, Senin (3/7/2023).

Meski begitu, ia mengaku para pengungsi asal Negeri Manusia Perahu itu tidak lama tinggal di kawasan tersebut. Sebab setelah itu banyak dari mereka yang dikirim kembali oleh depsos untuk naturalisasi ke negara lain.

"Nggak lama di sini, paling cuma 1 yang nikah sama warga lokal terus menetap di sini," jelasnya lagi.

Setelahnya kawasan ini kembali digunakan untuk panti jompo sesuai rencana pembangunan awal depsos. Adapun panti jompo ini terus beroperasi hingga tahun 2002.

"Abis itu kampung ini dijadiin panti jompo. Bagus banget tempatnya. Cuma karena sering banjir kan, akhirnya dipindahin panti jomponya," kata Yuli.

Setelah itu kawasan ini hanya ditempati oleh pengurus panti jompo. Namun karena sering banjir, satu demi satu para pengurus ini akhirnya memilih untuk pindah.

Sekarang kawasan tersebut hanya dihuni oleh warga dari luar kawasan Kramat Jati. Setidaknya ada 17kepala keluarga (KK) masih bertahan di sana.

"Keadaannya kelihatannya 'horor' ya karena dipikir itu nggak ada warganya. Sebenarnya itu ada 17 KK. Balita ada 4, usia sekolah ada 6 orang," kata Yuli kepada detikcom.

Lebih lanjut, Yuli menjelaskan sebenarnya warga kampung Vietnam itu sempat dipindahkan oleh Pemprov DKI ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Cakung, Jakarta Timur.

Namun setelah 1-2 bulan warga kampung ini kembali menempati kawasan tersebut. Sebab di rusunawa, para warga perlu membayar uang sewa tempat tinggal dan sejumlah biaya lain seperti air, listrik, keamanan, kebersihan.


Hide Ads